Ipemalis Audiensi ke Polda Riau

Bahas Pendidikan dan Narkoba

Bahas Pendidikan dan Narkoba
BENGKALIS (riaumandiri.co) - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bengkalis (Ipemalis) Jakarta melakukan audiensi ke Polda Riau, Jumat (27/1).
 
Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, selain soal dukungan Ipemalis terkait visi pemerintah menjadikan Bengkalis Kota Pendidian hingga ke persoalan peredaran narkoba di pulau terluar tersebut.
 
Sayangnya audiensi tersebut hanya diterima oleh staf pribadi pimpinan, Hendra, karena saat bersamaan Kapolda Riau, sedang menghadiri sebuah acara di Jakarta. Sementara Ipemalis dihadiri Ketua Muhammad Kurnia Putra serta sejumlah pengurus lainnya.
 
“Banyak hal yang kami sampaikan pada pertemuan tersebut, terutama soal komitmen Ipemalis bagaimana membangkitkan kembali masa kejayaan Bengkalis sebagai kota pelajar (pendidikan) seperti puluhan tahun lalu,” ujar Kurnia Putra.
 
Anak jati Senggoro Bengkalis yang akrab disapa Tata ini menambahkan, terkait komitmen dan dukungan Ipemalis terkait visi menjadikan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar diskusi terkait pembangunan dunia pendidikan di Bengkalis.
 
“Diskusi pendidikan ini menjadi salah satu program Ipemalis, insyaallah akan kita laksanakan dala waktu dekat. Harapan kami memang para praktisi pendidikan dan okoh masyarakat, mahasiswa dan pelajar bisa hadir. Dan kami juga mengundang pak Kapolda sebagai salah satu pembicara dalam diskusi ini,” ujar Tata lagi.
 
Sejatinya kata Tata, ketika Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggeratiskan biaya pendidikan (SD hingga SLTA) sejak belasan tahun ini, tidak ditemukan lagi anak-anak putus sekolah karena alasan biaya dan lainnya. Kenyataannya, masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan atau terputus sekolah di tengah jalan.
 
Salah satu penyebab anak-anak putus sekolah kata Tata, sebagian mereka terjerumus pergaulan bebas dan terlibat narkoba. Khusus narkoba kata Tata, peredarannya sudah begitu luar biasa, tidak hanya bererdar di seputaran kota tapi sudah merambah ke pelosok desa.
 
“Hampir tiap hari kita baca di media-media tentang penangkapan tersangka narkoba oleh aparat di Bengkalis. Begitu luar biasanya peredaran narkoba ini, dan ini tentunya menjadi tantangan bagi kita semua untuk menekan dan memberangusnya, tidak bisa kita serahkan tanggungjwab ini kepada aparat kepolisian semata,” ujar Tata lagi.
 
Tonggak perubahan suatu daerah berada di tangan pemuda, apa jadinya jika pemuda (pelajar) sudah dicekoki dengan berbagai hal yang pada akhirnya merusak masa depan pemuda itu sendiri.