Pilkada Kampar

Beredar SMS yang Dinilai Fitnah, Kapolres dan Tokoh Agama Angkat Bicara

Beredar SMS yang Dinilai Fitnah, Kapolres dan Tokoh Agama Angkat Bicara
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Jelang hari pencoblosan 15 Februari mendatang beredar pesan singkat atau SMS di kalangan masyarakat Kabupaten Kampar terkait salah satu pasangan calon, yang menjurus kepada black campaign.
 
Menanggapi hal itu Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SiK mengimbau Timses Paslon untuk tidak menggunakan cara-cara lama seperti menfitnah calon lainnya. Pihaknya mengajak semua elemen maayarakat untuk mewujudkan Pilkada damai, sehingga yang terpilih nantinya orang-orang terbaik.
 
"Kita harus menyadari Pilkada ini milik bersama, jadi jangan menjelekkan Paslon lain, tidak mencemooh, tidak menghasut tapi saling menghargai, Paslon seharusnya memberikan penekanan kepada Timsesnya untuk tidak saling menjelekkan orang lain, sama-sama mencegah, kalau  terdzolimi jangan balik mendzolimi, jangan menjelekkan pakai SMS palsu, tinggalkan pola lama itu," terang Edy Sumardi kepada riaumandiri.co, Minggu (29/1) sore.
 
"Pilkada ini adalah pesta demokrasi, kita harusnya senang, gembira, kita juga mengingatkan untuk menjaga ukhwah,  jangan masyarakat terhipnotis fanatisme yang berlebihan, jangan sampai orang yang jadi Bupati, kita yang masuk penjara karena menyebar firnah dan pelanggaran lainnya," lanjutnya.
 
Adanya SMS yang berisi fitnah juga disayangkan Tokoh Agama yang juga Ketua LSM GPSM (Gugus Depan Pemuda Serambi Mekkah) Ust. Masnur. Menurutnya sebagai daerah yang kental dengan religinya, sangat tidak layak ada fitnah untuk menjelekkan Paslon lain dalam momen Pilkada.
 
"Kita sangat menyayangkan dan menghimbau para Paslon dan Timses untuk berpolitik yang santun, terangilah lampu kita jangan padamkan lampu orang, berkampanyelah yang baik jangan, memfitnah calon lain, Kampar merupakan daerah yang kental dengan religinya jangan dirusak dengan fitnah," kesalnya.
 
Dirinya juga menghimbau masyarakat Kampar tidak terpancing dengan SMS yang berisi fitnah, dan memilih sesuai pilihan hari sesuai inspirasi.
 
"Pilihlah kandidat, yang menurut kita baik, karena aspirasi masing-masing, jangan terpancing dengan mudah dihasut dan terbawah fitnah," ujar Ustad Mansur.
 
Sebelumnya SMS fitnah ramai beredar di masyarakat, dalam pesan singkat tersebut disebutkan ada kandidat yang tidak layak menjadi bupati dan pengirimnya dituliskan dari tim Paslon lain.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 30 Januari 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang