Dalam Sehari Dua Pemuda Gantung Diri

Dalam Sehari Dua Pemuda Gantung Diri
RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Tidak diketahui apa menjadi alasan Adi Purwanto (19) warga Desa Tanah Datar dan Yandra Agung Gumelar (16) warga Desa Pasir Kemilu, mengakhiri hidup mereka dengan gantung diri di rumah mereka masing-masing. Dua kejadian ini membuat Tim Identifikasi Polres Inhu harus bekerja ekstra dalam satu malam, Kamis (26/1).
 
Kejadian pertama terjadi pukul 19.00 WIB, Adi ditemukan tergantung pada seutas tali di lantai dua rumahnya. Adi ditemukan pertama kali oleh ibunya, Nurhayati (44). 
 
Saat itu, dari pagi Nurhayati beserta suami dan adik Adi pergi membantu persiapan keluarga mereka yang akan mengadakan kenduri.
 
Namun menurut Nurhayati, dirinya sempat kembali pukul 11.00 WIB. "Saat kembali itu, saya masih melihat Adi menonton TV di ruang keluarga, sebelum akhirnya saya pergi lagi ke rumah keluarga untuk membantu perisapan kenduri," ungkap Nurhayati.
 
Namun saat kembali pukul 18.30 WIB, dirinya tidak lagi menemukan Adi di lantai bawah dan saat dipanggil tidak ada jawaban. 
 
Kemudian terdengar HP korban berbunyi di lantai atas. Namun saat dilihat, ternyata anaknya sudah meninggal dengan posisi tergantung dengan seutas tali dan di dinding ada tulisan "LELAH", dengan menggunakan cat berwarna merah.
 
Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Rumah Sakit Indrasari Rengat untuk dilakukan Visum Et Revertum (VER).
 
Dikatakan Dr Benny, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, namun terdapat ciri-ciri bunuh diri seperti, sprema bercamppur darah, bekas jeratan tali pada leher dan lainnya. "Kesimpulannya, korban murni bunuh diri," tegas Dr Benny.
Jasad Yandra, Korban Bunuh Diri
 
Sementara itu korban Yandra di Paskem, ditemukan oleh teman sejawatnya, Adi. Adi datang ke rumah korban sekira pukul 20.00 WIB dan bermaaksud mengajak Yandra keluar rumah. Namun saat tidak ada jawaban, Adi lansung menuju kamar korban, dan mengetuk pintu kamar, tetap tidak ada jawaban.
 
Adi kemudian mengintip di sela-sela dinding papan kamar Yandra. Alangkah terkejutnya Adi melihat Yandra tergantung di dalam kamar. 
 
Seketika itu, Adi langsung memanggil abang korban, M Hadi. Mereka mendobrak pintu kamar, dan ternyata benar, Yandra sudah tergantung dengan menggunakan dua utas dasi sekolah disambung jadi satu.
 
"Kedua pihak keluarga suddah menyatakan ikhlas atas kematian Yandra dan Adi dan menyatakan tidak akan menuntut pihak manapun secara hukum, dan kedua keluarga juga menolak dilakukannya otopsi terhadap korban," ungkap Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK melalui Paur Humas Yarmen Djambak.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 28 Januari 2017
 
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang