Hendak Kudeta Dibantu AS

Walikota Karakas Ditangkap

Walikota Karakas Ditangkap

Karakas (HR)- Venezuela menahan tokoh oposisi yang juga Wali Kota Karakas, Antonio Ledezma, karena diduga merencanakan kudeta dengan dukungan Amerika Serikat. Dari informasi yang diperoleh Al Jazeera, Ledezma (59), dibawa pergi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan oleh sejumlah pria berseragam yang sebelumnya memaksa masuk ke kantor Ledezma.
"Beberapa pria tersebut, mengenakan seragam polisi dinas rahasia nasional," kata salah seorang pembantu Ledezma, Kamis (19/2). Tak lama kemudian, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa Ledezma bakal dihukum berat lantaran telah membuat keonaran. Dalam pidatonya pada Kamis (19/2) malam, waktu setempat, Maduro mengatakan Ledezma telah ditangkap dan akan segera diseret ke meja hijau.
"Dia akan dimintai pertanggungjawaban atas seluruh tindak kejahatannya," ucap Maduro di layar kaca dan stasiun radio yang disiarkan secara nasional.
Pekan lalu, Maduro menyebutkan nama Ledezma masuk dalam daftar orang yang kerap mengiritik pemerintah dan mendapatkan dukungan Barat untuk merencanakan kudeta terhadap pemerintahan komunis yang dia pimpin.
Langkah Maduro menahan Ledezma tak pelak mendapatkan kecaman dari para pemimpin oposisi. Adapun warga Karakas memprotes penahanan ini dengan memukul-mukul pot bunga di jalanan dan membunyikan klakson mobil di perempatan jalan. Ratusan pendukung Ledezma berkumpul di depan markas kantor dinas intelijen setempat untuk melampiaskan kemarahan.
Proses penangkapan Ledezma oleh pasukan keamanan tampak dalam rekaman video yang beredar luas. Dalam rekaman video itu, sejumlah pria berpakaian hitam dan abu-abu membawa paksa Ledezma. Salah seorang pengawal Ledezma yang tak bersedia disebutkan namanya berkata, "Sepuluh pria yang mengenakan seragam anggota dinas intelijen nasional Venezuela memasuki gedung dengan membawa senjata dan kapak."
Menurut dia, mereka menggunakan senjata tersebut untuk merusak pintu kantor Ledezma. "Pria-pria bersenjata itu mengenakan topeng dan memasuki ruang Ledezma untuk membawanya pergi.
Hector Urgelles, juru bicara partai pimpinan Ledezma, Aliansi Rakyat Pemberani, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa sejumlah orang berseragam tidak menunjukkan identitas ataupun menjelaskan penahanan itu ketika membawa Ledezma. "Kami yakin Ledezma ditahan oleh polisi rahasia di Karakas," ucapnya.(tpi/ivi)