Guru Menggagas Pembelajaran Partisipatif Siswa

Guru Menggagas Pembelajaran Partisipatif Siswa

Pembelajaran partisipatif adalah kegiatan pembelajaran di mana semua pihak, termasuk pendidik dan peserta didik, terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Keikutsertaan peserta didik itu diwujudkan dalam tiga tahapan kegiatan pembelajaran yaitu tahap perencanaan program (program planning), pelaksanaan (program implementation), dan penilaian (program evaluation) kegiatan pembelajaran (Ananda, 2014).

Pada tahap perencanaan keterlibatan peserta didik diwujudkan dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, sumber-sumber atau potensi yang tersedia, permasalahan dan prioritas masalah, dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran. Kebutuhan belajar dinyatakan oleh peserta didik sebagai keinginan yang dirasakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikapa atau nilai yang diperlukan dalam kehidupan atau tanggungjawab pekerjaannya. Kebutuhan-kebutuhan belajar ditata secara cermat dan berurutan sesuai dengan prioritas kebutuhan pembelajaran atas dasar kepentingan dan kesegeraannya untuk dipenuhi melalui kegiatan belajar.

Pada tahap pelaksanaan program pembelajaran peserta didik dilibatkan dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar yang mencakup kedisiplinan, pembinaan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, interaksi kegiatan pembelajaran, tekanan kegiatan pembelajaran. Pada tahap evaluasi program pembelajaran peserta didik dilibatkan dalam menentukan apa yang akan dievaluasi, bagaimana evaluasi dilakukan, dan kapan dilakukan.

Setelah itu peserta didik dilibatkan dalam pelaksanaan evaluasi. Penilaian pelaksanaan pembelajaran mencakup penilaian terhadap proses, hasil, dan dampak pembelajaran. Penilaian terhadap proses untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara poses yang telah direncanakan dengan pelaksanaannya. Penilaian terhadap hasil untuk mengetahui mengenai perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang dialami peserta didik.

Penilaian terhadap dampak pembelajaran untuk mengetahui perubahan kehidupan lulusan setelah menerapkan hasil belajarnya.

Partisipasi dalam proses pembelajaran sangat penting, karena dapat mempengaruhi prestasi belajar seperti yang dikemukakan oleh Assrofudin (2010) “Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai semaksimal mungkin”. Partisipasi belajar dapat terwujud apabila terdapat unsur-unsur partisipasi, antara lain: Pertama, keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Kedua, kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur tercapainya partisipasi siswa dalam proses balajar mengajar yaitu: Pertama, Aktif mengerjakan soal yang diberikan guru.
 
Kedua, Menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal didepan kelas. Ketiga, Memberi tanggapan dan menagjukan ide. Keempat, Membuat kesimpulan dari materi baik secara mandiri atau kelompok.

Menurut pendapat Hounston (1987), aspek-aspek dari partisipasi yang dapat dijadikan alat ukur tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, antara lain: kerja sama dan keterlibatan dalam kelompok, mengajukan pertanyaan, berani memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa lain, memberikan kesimpulan, menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun siswa lain, mengerjakan soal di depan kelas. Menurut Hanif (1998) tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat dari keadaan atau aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran. Partisipasi siswa dikatakan tinggi jika lebih dari 70% siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa dikatakan sedang jika 40%-70% siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa dikatakan rendah jika kurang dari 40% siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Mudah-mudahan proses pembelajaran di kelas akan semakin tinggi partisipatif siswa sehingga indikator pembelajaran dan kurikulum yang ada akan tercapai. Semoga sukses

Tenaga pendidika SMA Negeri 3 Rambah, Kabupaten Rokan Hulu