Kampanye di Pekanbaru Harus Damai

Kampanye di Pekanbaru Harus Damai

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Legislator Riau asal Kota Pekanbaru, Ade Hartati Rahmad, mengimbau agar pasangan calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru, dan segenap tim pendukung, untuk melakukan kampanye damai dengan tidak melakukan black campaign atau kampanye hitam.

Hal tersebut disampaikan Ade Hartati menanggapi kondisi saat ini, di mana marak terjadi black campaign, terutama menggunakan fasilitas media sosial. Bahkan hal tersebut sudah ada yang bergulir dan dilaporkan ke aparat kepolisian.
"Kepada semua peserta dan tim pendukung masing-masing pasangan calon untuk bersikap lebih arif dan bijaksana. Mengikuti ketentuan aturan hukum dan norma yang ada (dalam pelaksanaan kampanye)," ungkap Ade Hartati saat dijumpai Haluan Riau di ruang kerjanya, Kamis (12/1).

Lebih lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga menyatakan kalau pelaksanaan pesta demokrasi ini, kesalehan sikap juga harus dikedepankan. Apalagi, kata Ade, mayoritas masyarakat Pekanbaru menganut agama Islam. Di mana, menurutnya, mengajarkan umatnya untuk saling menghargai dan menghormati.

"Karena Islam itu tidak pernah mengajarkan bagaimana memilih pemimpin itu dengan cara berperang. Islam selalu mengajarkan untuk memilih dengan cara yang damai. Mengapa kita harus berbenturan setiap ada Pemilukada," lanjut Ade.
Untuk itu, dirinya selaku wakil rakyat asal Pekanbaru, berharap agar Pilkada Pekanbaru yang akan berlangsung pada 15 Februari mendatang, dapat berjalan dengan baik dan lancar.

"Hindari black campaign, membuka aib, dan saling mengejek, serta menyindir. Terutama di medsos. Mari sama-sama kita mengajarkan, dan memberi contoh proses demokrasi itu adalah proses alamiah. Tidak perlu disetting dan diputarbalikkan," pungkasnya.

Sementara, salah satu calon Walikota Pekanbaru, Firdaus, mengaku kerap mengalami 'serangan' dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Serangan tersebut baik dilakukan terhadap atribut kampanye, maupun fitnah yang disebar melalui medsos.

"Kami ingin memberikan edukasi. Maka apapun yang dilakukan terhadap kami, bukan hanya menggunakan medsos, tetapi juga atribut kami banyak yang dirusak dan hilang. Itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Firdaus.

Firdaus mengatakan dirinya telah mengarahkan kepada semua pendukung dan tim relawan, baik yang bergerak di Tim Informasi Teknologi, maupun yang di lapangan, untuk melakukan kampanye damai, dan santun. (dod)