Mega Road Race di Duri Terbengkalai

Tambal Sulam Jalan di Siak Terkesan Asal Jadi

Tambal Sulam Jalan di Siak Terkesan Asal Jadi

SIAK (riaumandiri.co)-Proyek pengerjaan tambal sulam jalan provinsi di Kabupaten Siak, terkesan asal jadi. Pasalnya, baru beberapa bulan saja dimanfaatkan masyarakat, saat ini kondisinya sudah kembali rusak.

Proyek tersebut dianggarkan melalui APBD Riau tahun 2016, yang disalurkan melalui Dinas Bina Marga Riau. Pengerjaan proyek itu menelan dana hingga miliaran rupiah.

Kondisi itu mendapat respon dari masyarakat Siak. Mereka berharap Pemkab Siak melalui Dinas Bina Marga berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Riau dan meminta rekanan melakukan perawatan kembali jalan yang kembali rusak tersebut.

"Pekerjaan perbaikan jalan itu terkesan  asal-asalan, karena baru saja dilakukan perbaikan sudah mengalami kerusakan kembali. Untuk itu, saya berharap kepada pemerintah untuk mengintruksikan pihak kontraktor untuk melakukan perawatan yang sempurna," ujar Adi, warga Kotogasib, Kamis (12/1).

Hal yang sama juga datang Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) korwil II Budi Rahman. Pihaknya menilai, sebagai daerah tujuan wisata sangat dirugikan kegiatan pemeliharaan jalan dari Provinsi Riau yang terkesan asal jadi dan tanpa perencanaan yang matang.

"Kalau memang hasilnya cuma tahan untuk dua bulan, lebih baik tidak usah dianggarkan dan tidak usah dikerjakan. Apabila tidak dilakukan perbaikan oleh kontraktor hingga berakhir masa pemeliharaan atau sekitar bulan maret 2017, MPKS akan menempuh jalur hukum," ujar Budi.

Sementara itu, megahnya arena road race di Kota Duri, Bengkalis kini tak nampak lagi. Bangunan dengan proyek belasan miliar itu kini tampak terbengkalai. Fasilitas itu dibangun dengan menggunakan APBD Bengkalis tahun 2013 dan 2014.

Saat ini, kondisinya sangat memprihatinkan. Selain hanya menyisakan butiran material kerikil, hampir seluruh arena sirkuit terbengkalai yang terletak di ujung jalan stadion itu dipenuhi tumbuhan ilalang.

"Sudah lama ditinggalkan Pak, malahan tempat ini sering dijadikan tempat pacaran anak muda,"ujar salah seorang pria tua pencari rumput saat berada di lokasi tersebut, Kamis (12/1).

Dari pantauan riauterkini.com di lapangan, beberapa bagian dari lahan itu tampak mulai dipatok pihak-pihak yang merasa lahannya diserobot. (rtc, sis)

 

Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 13 Januari 2017