906 Kasus DBD di Padang Selama 2016

906 Kasus DBD di Padang Selama 2016

Padang (riaumandiri.co)-Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat terdapat 906 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 2016 di daerah itu.

"Dari total kasus pada Januari hingga Desember 2016 di 104 kelurahan setempat, sembilan di antaranya meninggal dunia," kata Kepala DKK Padang Feri Mulyani di Padang, Selasa (10/1).

Untuk kasus meninggal dunia, ia menyebutkan hal itu terjadi empat kasus meninggal pada Januari, dua kasus pada Februari, dua kasus pada Maret dan satu kasus pada April.

Ia menjelaskan tren kasus DBD cenderung menurun, namun warga setempat harus selalu waspada dengan terus melakukan pencegahan. Hal itu dapat dilakukan dengan selalu peduli lingkungan dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus.

Ia menjelaskan gerakan 3M plus itu di antaranya menguras tempat-tempat penampungan air, baik itu bak mandi, ember air dan lainnya, kemudian menutup rapat-rapat tempat penampungan air serta mengubur atau pun memanfaatkan kaleng-kaleng bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Untuk langkah antisipasi terjadi kasus serupa pada 2017, ia menjelaskan pihaknya akan terus melakukan pengasapan atau fogging di daerah endemis DBD di antaranya Koto Tangah, Kelurahan Kuranji dan Padang Timur.

"Fogging dilakukan untuk menghentikan pertumbuhan jentik-jentik nyamuk DBD," ujarnya.
Terkait kondisi cuaca yang tidak menentu beberapa hari terakhir serta diperkirakan masih terjadi hingga akhir Januari 2017, ia mengimbau masyarakat Kota Padang terus meningkatkan daya tahan tubuh masing-masing agar tidak terserang penyakit tersebut.

"Selain itu, jika ada dugaan DBD segera laporkan melalui RT, RW, kelurahan atau langsung ke puskesmas dan sampaikan permintaan fogging," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Ilham Oetama Marsis mengatakan wabah DBD memang sulit diberantas, namun peluang menginfeksi masyarakat dapat diperkecil sehingga tidak menyebabkan kejadian luar biasa.

Cuaca yang terus berubah dari hujan menjadi cerah dan sebaliknya dapat membuat genangan air di tempat tidak beralaskan tanah semakin banyak, katanya.(ant)