Tanah Sepanjang Sungai Longsor Setelah Dilakukan Normalisasi Oleh PT GIN

Tanah Sepanjang Sungai Longsor Setelah Dilakukan Normalisasi Oleh PT GIN
TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co) - Masyarakat Dusun IV Melati‎ Desa Bantayan Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir mengelar musyawarah pasca normalisasi sungai oleh PT‎ Guntung Idaman Nusa,‎ yang berakibat timbulnya longsor di sepanjang pingiran sungai.
 
Musyawarah yang digelar di Mesjid Nurul Huda, Parit Cinta Damai dipimpinan Kepala Desa Bantayan, Maslan dan dihadiri Humas PT‎ GIN Rudy Chandra, kepala dusun, RT/RW, Babinsa, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat, Senin (9/1).
 
Pada kesempatan itu Kepala Dusun IV Melati Julianto mengatakan, normalisasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan merupakan keinginan bersama dan dalam pelaksanaannya dipantau oleh masyarakat sekitar. Namun, setelah dilakukannya normalisasi masalahpun timbul, dengan terjadinya longsor di sepanjangan sungai Alam Tasik Bantayan, Desa Bantayan.
 
"Terjadinya longsor akibat tingginnya debit air pasca normalisasi parit. Masyarakat mengalami jalan buntu, karena memerlukan anggran yang cukup besar, musyarawah ini digelar agar dapat mencari solusi dalam permasalahan ini," beber Kepala Dusun.
 
Sementara itu, Kepala Desa Bantayan, Maslan mengatakan, dengan amblasnya pingiran sungai di Desa Bantayan, melalui hasil kesepakatan bersama ia menginginkan pihak perusahaan untuk membangun turap di sepanjang sungai, agar tidak terjadi bencana yang lebih parah, seperti amblasnya rumah warga yang mayoritas berprofesi petani kelapa tersebut.
 
"Ini harus diperhatikan, dan menjadi prioritas oleh pihak perusahaan. Apalagi tanah kita tanah gambut, saya pikir ini faktor alam, bukan faktor manusia, karena itu perlu dukungan perusahaan," katanya.
 
Menangapi hal itu, Humas PT GIN Rudy Chandra mengatakan, dirinya akan menyampaikan keinginan masyarakat tersebut kepada pimpinan perusahaan.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 11 Januari 2017
 
Reporter: Ramadana
Editor: Nandra F Piliang