Kapal Penyeludup 30 Ton Solar Ditangkap

Kapal Penyeludup 30 Ton Solar Ditangkap
Jakarta (riaumandiri.co)-Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) lmenangkap kapa
 penyelundup solar 30 ton. Pihak TNI sempat meletuskan senjata ke udara untuk menghentikan laju kapal penyelundup tersebut.
 
Demikian disampaikan, Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama (Laksma) S Irawan dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Minggu (8/1). Irawan menjelaskan, kapal tanpa nama yang mengangkut solar tersebut ditangkap tim Western Fleet Quick Response (WFQR) di perairan
Pulau Karimun Kecil, Kabupaten Karimun, Kepri pada Sabtu (7/1) malam.
 
"Upaya penggagalan penyeludupan BBM jenis solar ini bermula dari kegiatan patroli tim WFQR. Tim mencurigai adanya pergerakan kapal motor tanpa nama yang melakukan aktivitas di tengah kegelapan malam dan gelombang laut yang cukup tinggi," kata Irawan.
 
Melihat adanya gelagat kapal yang mencurigakan, sambung Irawan, tim Lantamal IV melakukan pengejaran. Namun kapal tersebut terus melaju kencang berusaha melarikan diri.
 
"Sesuai standar SOP, tim lmelepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan laju kapal tersebut. Dan akhirnya kapal berhasil ditangkap," kata Irawan.
 
Irawan mengungkapkan, para pelaku ini masih merupakan pemain lama. Mereka terindikasi berhubungan dengan sindikat internasional penyeludupan BBM. Modus yang digunakan, dengan mengambil BBM ilegal dari West OPL dengan cara ship to ship selanjutnya dibawa ke perairan Tanjung Balai Karimun untuk diangkut dengan menggunakan kapal-kapal berukuran kecil.
 
"Dari kapal tanpa nama berbendera Indonesia ini, kita mengamankan empat orang. Mereka adalah, IB, sebagai nakhoda, YR, EP dan BG sebagai ABK. Kapal tersebut milik I, merupakan warga Pulau Buru Tanjung Balai Karimun," kata Irawan.
 
Kapal tersebut, kata Irawan, melanggar izin berlayar. BBM yang diseludupkan ini, diduga berasal dari luar negeri yang dibawa masuk ke Indonesia. Aksi penyelundupan ini sudah sering terjadi, namun kali ini penyelundupan solar jenis HSD dari luar negeri akan dijual ke Indonesia.
"Kita peringatkan kepada pelaku kejahatan di laut untuk menghentikan segala bentuk kegiatan ilegal yang jelas-jelas merugikan negara. Kami akan terus memburu siapapun pelakunya, prajurit saya akan melakukan tindakan tegas apabila diperlukan akan dilakukan tembak di tempat jika mereka melakukan perlawanan dan membahayakan petugas," tutup Irawan.
 
Saat ini kapal penyeludupan solar 30 ton tersebut tengah dibawa dari Karimun menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV di Tanjung Pinang. Kapal penyeludup itu mendapat pengawalan ketat tim TNL AL. (dtc)