RAPP Ajak Warga Desa Lukit Menanam Tanaman Kehidupan

RAPP Ajak Warga Desa Lukit Menanam Tanaman Kehidupan

PANGKALAN KERINCI (HR)- Komitmen Perusahaan pulp dan kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper terhadap keberadaan tanaman kehidupan yang berada di sekitar wilayah opersional perusahaan semakin ditingkatkan.

 Dalam kesempatan kali ini, PT RAPP mengajak masyarakat di Desa Lukit ikutserta menanam tanaman kehidupan di wilayah mereka.

Sebanyak 12 masyarakat dari Desa Lukit, Kecamatan Merbau mengikuti tur guna melihat langsung penerapan tanaman kehidupan selama dua hari di Pelalawan. Pada hari pertama, peserta diajak untuk melihat bagaimana produksi kertas di PT RAPP dan apa saja produk yang dihasilkan di Exhibition Center, RGE Technology Centre, di Komplek PT RAPP, Pangkalan Kerinci, Selasa (17/2).

Usai berkeliling, Stakeholder Relations Manager Wan Mohd Jakh Anza dan SHR Head Kepulauan Meranti Samanhadi Arifin berdiskusi bersama masyarakat tersebut agar mengenal lebih dalam kegiatan operasional PT RAPP.

Sementara pada hari kedua, Rabu (18/2) mereka diajak langsung turun ke lapangan di Teluk Meranti untuk melihat tanaman kehidupan pohon karet. Dalam kesempatan ini, tampak antusias ditunjukkan masyarakat saat melakukan tanya jawab.

Wan Jakh pun menerima segala masukan yang dikemukakan terkait masalah yang ada di lapangan. Salah seorang peserta M Mufit menyatakan, kesulitan dalam mencari informasi mengenai beasiswa pendidikan yang diselenggarakan baik oleh Tanoto Foundation dan PT RAPP sendiri. Dia meminta agar PT RAPP semakin gencar melakukan sosialisasi beasiswa di wilayah Desa Lukit.

“Saya ingin tahu lebih jauh mengenai informasi beasiswa yang ada di PT RAPP. Beasiswanya apa saja dan bagaimana cara mendapatkannya karena akan sangat bermanfaat bagi anak saya,” ujarnya.

Mufit juga mengatakan, bantuan-bantuan lainnya yang diberikan oleh PT RAPP sangat bermanfaat bagi pembangunan Desa Lukit dan perekonomian masyarakat desa.

“Bantuan PT RAPP itu membantu. Ada gotong royong Desa Lukit, Beasiswa SMA dan pembagian buku untuk perpustakaan di Desa Lukit. Sudah banyak lah,” ujarnya.

Peserta lainnya, Ali, mengaku kunjungannya yang pertama ke PT RAPP ini telah merubah persepsi dan informasi yang dia miliki sebelumnya.

Dia mengatakan, sebelumnya informasi yang dia peroleh tentang PT RAPP cenderung negatif karena sebagian persepsi yang muncul, perusahaan kertas dan pulp terbesar di Indonesia ini selalu memiliki isu yang berkaitan dengan konflik lahan dan penebangan hutan.(rls/mel)