Oknum LSM Sekap dan Borgol Wartawan Siak

Oknum LSM Sekap dan Borgol Wartawan Siak
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Tak terima dengan perlakuan yang melampaui batas yang dilakukan oleh oknum Wartawan dan oknum LSM Lembaga Tinggi Komando Stabilitasi Ketahanan Nasional,  Alumi Zaro Waruwu, wartawan Siak dari salah satu media online melapor ke Mapolsek Bungaraya, Senin (19/12) lalu.
 
Laporan ini dibenarkan oleh Kapolsek Bungaraya AKP Amru Hutauruk. Menurutnya, kasus ini serius dan harus ditindak lanjuti secara hukum, dan saat ini kasus tersebut sudah dalam penyelidikan.
 
“Memang benar, kita ada laporan dari warga yang kebetulan berprofesi sebagai wartawan yang telah disekap di dalam mobil hinggga berjam-jam. Selain itu, korban juga melaporkan bahwa dirinya sempat juga diborgol seperti pelaku kriminal,” jelas AKP Amru Hutauruk kepada riaumandiri.
 
Lebih lanjut Kapolsek juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan penjemputan terhadap tersangka pemborgolan tersebut.
 
“Kita sudah perintahkan anggota untuk menjemput tersangka pemborgolan dan sudah kita periksa. Ya sama-sama kita tunggulah proses selanjutnya,” ungkapnya..
 
Sementara itu, Alumi Z Waruwu menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa oknum wartawan bersama LSM  berlagak seperti polisi sungguhan saat memborgolnya.
 
“Karena apa yang mereka lakukan sudah tak manusiawi, makanya saya langsung melaporkan ke Polsek. Emangnya saya ini penjahat apa langsung main borgol aja, Polisi saja punya prosedur, ini ngakunya wartawan tapi kerjanya melebihi Polisi,” tegas Alumi.
 
Lebih lanjut dikatakan, selama ia disekap di dalam mobil, ia tidak diberi makanan dan minuman sedikitpun selama berjam-jam.
 
“Yang lebih parahnya lagi, selama saya disekap di dalam mobilnya tidak diberi makan dan minum dari mulai pukul 22.00 WIB hingga 7.30 pagi. Untuk itu saya meminta mereka agar dapat diproses secara hukum," harapnya.
 
Hal senada  disampaiakan Sony Wijaya, warga Tuah Indrapura sebagai saksi. Ia mengaku ketika melihat rombongan dari LSM dan oknum wartawan ribut dengan masyarakat setempat merasa kaget dan agak takut, karena lagak mereka seperti polisi.
 
"Waktu itu saya keluar rumah tiba-tiba saya dikagetkan dengan adanya penangkapan kayu di simpang, lalu saya mendatangi keributan tersebut, ternyata di dalam keributan tersebut ada korban yang sedang disekap di mobil, dan yang anehnya lagi diantara mereka ada yang berteriak kepada saya, dan bilang nanti saya tembak," ujarnya sambil menirukan kata-kata pelaku.
 
Mendengarkan ancaman dari oknum LSM itu, Sony lalu menanyakan kepada oknum tersebut, siapa yang mau ditembak. Lalu oknum LSM tersebut mengatakan akan menembak Ujang, yang diduga pemilik kayu.
 
"Karena mendengar ucapan tersebut, saya takut lalu meninggalkan kelompok orang itu bersama korban, karena saya tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah tersebut," pungkasnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 21 Desember 2016
 
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang