Dewan Ancam Tolak RAPBD-P Kampar 2016 Jika Gaji Guru Honor Tak Dianggarkan

Dewan Ancam Tolak RAPBD-P Kampar 2016 Jika Gaji Guru Honor Tak Dianggarkan
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, H Syahrul Aidi Maazat mengancam akan menolak Rancangan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah-Perubahan (RAPBD-P) Kampar 2016, jika gaji guru honor Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) dan Madrasah tidak dimasukkan dalam anggaran.
 
Pernyataan tegas tersebut disampaikannya menanggapi RAPBD-P Kampar yang tengah dibahas saat ini. Menurutnya, di tengah sorotan agar dibayarkannya Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) Pegawai di Kampar, juga yang tak kalah penting untuk diperjuangkan adalah pembayaran gaji guru honor PDTA dan madrasah.
 
“Laporan dari sejumlah guru PDTA dan Madrasah yang mengadu kepada kami, mereka sudah 3 bulan belum menerima honor. Saya minta ini dimasukkan dalam APBD-P 2016, kalau tidak dimasukkan, saya akan menolak RAPBD-P Kampar 2016,” tegasnya.
 
Sejumlah guru honor PDTA dan Madrasah di Kabupaten Kampar khawatir dengan isu defisitnya APBD Kampar. Mereka berharap, honor sebesar Rp 317.000 per bulan yang telah tiga bulan terakhir ini belum dibayarkan bisa mereka dapatkan.
 
Salah seorang Guru PDTA, Alahidin mengungkapkan kekhawatiran dirinya tidak menerima gaji karena isu defisitnya anggaran tersebut.
 
“Isu defisitnya APBD Kampar membuat kami khawatir, jika honor kami tiga bulan terakhir tidak dibayarkan, isu ini telah beredar diantara kami para guru. Kami sangat berharap agar ini bisa menjadi perhatian,” ujarnya.
 
Ulasan selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 21 Desember 2016
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang