Rapat Dengar Pendapat DPRD Pelalawan

Terserang ISPA, Masyarakat Minta Jalan Koridor Diaspal

Terserang ISPA, Masyarakat Minta Jalan Koridor Diaspal
Pangkalan Kerinci (RIAUMANDIRI.co) - DPRD Pelalawan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan puluhan masyarakat yang mengaku tokoh masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan koridor PT RAPP dari KM 1 sampai dengan KM 7 beserta sejumlah instansi terkait.
 
Rapat dengar pendapat yang dipimpin langsung oleh wakil ketua Komisi 3 DPRD Pelalawan Monang Pasaribu didampingi rekan sejawatnya H.Mukhlis Ali ini membahas soal tuntutan warga yang menginginkan agar jalan koridor yang kondisinya jalan tanah berkerikil itu supaya ditingkatkan dengan diaspal atau di rigied sehingga warga tak lagi menghirup debu berkepanjangan yang berdomisili di sepanjang jalan itu.
 
"Tadi kita menerima puluhan tokoh masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan koridor dari KM 1 sampai KM 7 yang ingin menyampaikan keluhannya, selain masyarakat juga hadiri dari Instansi terkait seperti Dishutbun, Dishubkominfo, Bapeda dan juga perwakilan dari PU, dan rapat tersebut kita membahas soal tuntutan warga yang menginginkan jalan koridor sepanjang 7 KM itu supaya ditingkatkan menjadi jalan aspal atau jalan rigied sehingga tidak ada lagi warga yang sakit akibat menghirup debu dari aktifitas kendaraan yang melintasi jalan itu." ungkap Monang Pasaribu, Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Pelalawan kepada riaumandiri, Kamis (15/12) usai memimpin rapat.
 
Monang menambahkan bahwa dari hasil keterangan warga terkait desakan mereka yang meminta pengaspalan jalan koridor, hal ini dikarenakan tidak sedikit warga yang jadi korban terkena penyakit ISPA yang disebabkan oleh debu dari jalan tersebut, dan itu dirasakan oleh mereka sejak jalan itu dioperasikan, dan satu-satunya agar warga tak lagi terkena ISPA maka jalan Koridor sepanjang 7 KM tersebut harus diaspal. Sebab sekitar sepanjang itu pada bagian kanan dan kiri jalan merupakan pemukiman warga padat penduduk.
 
Ulasan selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 16 Desember 2016
 
Reporter: Pendi
Editor: Nandra F Piliang