Rush Money, Isu yang Merusak Perekonomian Riau

Rush Money, Isu yang Merusak Perekonomian Riau

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kepala Bank Indonesia Ismet Inono menegaskan, ajakan untuk melakukan tarik uang dalam jumlah besar atau rush money merupakan isu belaka. Kabar bohong tersebut, kata Ismet, seperti memiliki tujuan terkait dengan adanya rencana aksi unjuk rasa pada 25 November mendatang.
 

Oleh sebab itu diharapkan kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi atas isu tersebut. Karena jika hal tersebut dilakukan akan justru berdampak terhadap kestabilan perekonomian Riau, yang saat ini dalam kondisi membangun.


Menurutnya, beredarnya kabar rush money akan sangat merugikan masyarakat sendiri.



"Saya tidak tahu siapa yang menyebarkan isu ini, yang jelas isu seperti ini sangat merugikan buat kita, khususnya Riau yang saat ini tengah membangun," ujarnya.


Ia juga mneyebutkan tidak ada alasan orang untuk melakukan penarikan uang tanpa keperluan. Masyarakat diminta untuk tidak ikut-ikutan mempercayai kabar burung itu karena akan sangat merugikan.


Selain itu, Isu rush money tidak hanya merugikan masyarakat dan individu, karena penarikan tanpa tujuan akan terekspose resiko sebab pemegang uang berkelibihan, bisa mengundang resiko lebih berbahaya.


Misalnya mengundang tindak kejahatan dari beberapa oknum yang memang sudah mengincar uang segar dalam bentuk fisik. Hal ini senantiasa akan membuat masyarakat dan individu mengalami kerugian dalam jumlah besar pula.***