Ardo akan Luncurkan Program Desa Binaan Berbasis Potensi

Ardo akan Luncurkan Program Desa Binaan Berbasis Potensi

BANGKINANG KOTA (RIAUMANDIRI.co) - Calon Bupati Kampar, Rahmad Jevary Juniardo akan meluncurkan program desa binaan berbasis potensi. Karena ia menilai, setiap desa mempunyai potensi berbeda-beda yang bisa dikembangkan menjadi andalan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikan Ardo saat berbincang dengan Haluan Riau, Jumat (18/11). Ardo mengaku akan membuat program desa binaan jika dia terpilih jadi Bupati Kampar priode 2017-2022 mendatang.

“Program desa binaan ini adalah dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap desa. Sekaligus mesti berdasarkan kecendrungan masyarakatnya juga,” tutur Calon Bupati nomor urut 5 ini.


Lebih jauh Ardo mencontohkan, jika sebuah desa memiliki potensi peternakan sapi, maka akan diberikan program sapi bergulir. Potensi ini bisa dilihat dari bentuk geografis desa,

ketersedian rumput sebagai pakan ternak serta harus dikolerasikan dengan kecendrungan masyarakatnya untuk memelihara sapi. Soal ilmu, masyarakat bisa dilatih P4S sebelum mendapatkan bantuan hewan ternak, agar tak gagap.

“Jika ada desa yang berpotensi sebagai destinasi wisata akan kita kembangkan sebagai desa wisata. Jika ada desa yang berpotensi untuk budi daya ikan,

akan kita kembangkan sebagai desa penghasil ikan. Selanjutnya desa itu juga akan diupayakan sebagai desa tempat olahan produk ikan,” ujar Ardo memisalkan.

Ditambahkannya, selama berkeliling ke berbagai desa di seantero Kabupaten Kampar, Kandidat yang maju malalui jalur independen ini mengaku sudah bisa memetakan secara umum potensi-potensi yang bisa dikembangkan.

Sebagian wilayah Kampar sangat cocok sebagai daerah tempat pengembangan tanaman holtikultura seperti cabe, bawang, sayur-sayuran dan lain-lain.

Selain itu, Kampar juga memiliki banyak desa dengan potensi alam yang indah, sehingga bisa digarap sebagai lokomotif pengembangan industri pariwisata.

“Kita juga banyak memiliki desa-desa yang dengan pusaka-pusaka masa lalu, seperti masjid Jami di Tanjung Berulak, Candi Muara Takus, di Desa Muara Takus. Lalu ada istana di Gunung Sahilan.

Semua itu bisa kita maksimalkan sembagai desa wisata budaya,” terang Ardo. Secara umum, lanjutnya saya dan Wakil saya (Kahiruddin Siregar, red ) sudah memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa-desa yang ada di Kabupaten Kampar ini. (ari)