Carnival (BEC) Bayuwangi 2016

Carnival (BEC) Bayuwangi 2016

BANYUWANGI(RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 40 orang turis mancanegara akan ikut meramaikan gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016. Mereka akan mengenakan pakaian penari Gandrung untuk model perempuan dan untuk model pria mengenakan slayer dan Udeng Khas suku asli Banyuwangi, Suku Osing.

Para bule yang mengisi acara ini merupakan wisatawan yang tengah berlibur di Banyuwangi. Beberapa di antaranya juga merupakan pelaku wisata di Bali yang sengaja diundang untuk menyaksikan BEC.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Desa Gintangan telah lama terkenal sebagai desa penghasil kerajinan bambu yang produknya bahkan telah diekspor ke beberapa negara.

Tidak hanya jadi produk andalan, Desa ini juga sampai mengadakan karnaval serupa BEC di desanya dengan kostum megah menggunakan bahan dasar bambu.

Acara besok akan mengangkat tema asal mula nama Banyuwangi Legenda Sritanjung dan Sidopekso. Even ini menampilkan kemegahan busana dengan inspirasi dari tokoh-tokoh pada legenda tersebut yakni Putri Sritanjung, Patih Sidopekso dan Raja Blambangan Prabu Sulah Hadi Kromo.

Sejumlah persiapan sebelumnya sudah dilakukan mulai dari aransemen lagu oleh kelompok musik BEC, pemilihan model dan model cilik. Pegelaran ini sendiri disebut akan dihadiri oleh beberapa kepala daerah yang akan menyaksikan langsung kemegahannya.

Sejumlah persiapan sebelumnya sudah dilakukan mulai dari aransemen lagu oleh kelompok musik BEC, pemilihan model dan model cilik. Pegelaran ini sendiri disebut akan dihadiri oleh beberapa kepala daerah yang akan menyaksikan langsung kemegahannya.

Para pimpinan yang akan hadir di antaranya Bupati Tabanan, Bupati Bandung Barat, Wali Kota Cirebon, Bupati Raja Ampat, SKPD dari Pemkot Bandung, Pemprov Jawa Barat, DPRD Tulungagung, Malang, dan instansi pemerintahan lainnya. Juga ada perwakilan dari Kementerian Pariwisata. (dtc/ivn)