2020, Harus Ada Grand Master Catur Internasional dari Riau

2020, Harus Ada Grand Master Catur Internasional dari Riau

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co)- Pembinaan olahraga khususnya catur mesti dilakukan sejak dini dan memerlukan dedikasi, semangat hingga loyalitas. Selain itu kunci keberhasilan terletak di kepelatihan yaitu memberikan pelatihan demi pelatihan kepada para atlet catur untuk dapat meningkatkan potensi yang dimilikinya.


Karena itu, Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) akan membantu kepelatihan kepada daerah secara habis-habisan.  Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi)  Grand Master (GM) Utut Adianto saat melantik kepengurusan Pengprov Percasi Riau periode 2016-2010 di Hotel Pageran, Jumat (11/11).


"Daerah termasuk Riau seharusnya menjadi gudang para pecatur-pecatur andal. Mari kita bentuk pecatur-pecatur yang bisa kita andalkan yang dimulai kabupaten dan kota. Saya meminta agar pengurus mampu memegang amanah ini. Menjadi pengurus yang mau memberikan dedikasi, pengorbanan dan pengabdian untuk kemajuan catur di Riau. Sehingga kita targetkan tahun 2020 minimal ada satu grand master catur interasional dari Bumi Lancang Kuning ini. Kemudian setidaknya di kabupaten dan kota ada minimal 5 pelatih level nasional dan 5 wasit level nasional," kata Utut Adianto.



Para pengurus yang dilantik berjumlah 57 orang, antara lain Ketua M Nasir Day SH MH dan Sekretaris Lajuardi Siregar. Hadir dalam pelantikan tersebut, Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, Wakil Ketua Umum KONI Riau, Zulkifi Saleh, jajaran pengurus pengprov cabor dan para undangan lainnya.


Utut menjelaskan, langkah awal yang diambil pengurus baru hendaknya mampu memetakan potensi organisasi dan atlet yang ada. Lewat pembinaan yang baik, maka diharapkan akan muncul atlet atlet catur kelas nasional dan internasional di Riau.


Ketua Pengprov Percasi Riau, M.Nasir Day menegaskan, kepengurusannya akan fokus untuk melakukan pembinaan atlet-atlet junior dan usia dini di Riau. Menurutnya, ujung tombak pembinaan oleharaga ada ada pada konsistensi dan keberlanjutan pembinaan atlet di usia pemula dan junior.


Ia juga menyebutkan pengurus akan melakukan even-even untuk memberikan wadah bagi atlet-atlet mengasah kemampuannya di olahraga catur. Melalui even dan kompetisi tersebut, maka dapat diukur kemampuan para atlet yang sudah dilatih. Termasuk dengan menggelar even tingkat nasional yang diharapkan bisa mendapat dukungan stakeholder di daerah maupun nasional.


"Tentu, pembinaan tanpa kompetisi akan sulit untuk mengukur kemampuan. Itu sebabnya, kita akan galakkan kompetisi di tingkat lokal. Dan nantinya kita juga rencanakan even tingkat nasional dalam skala yang lebih luas lagi," tegas Nasir Day. Salah satu even yang sedang dipertimbangkan untuk diadakan di Riau adalah turnamen catur internasional dengan mengajak negara-negara tetangga terdekat untuk mengikutinya.


Ketua Panitia Pelaksana, Juli Asmed Simanjuntak menjelaskan, pelantikan diiringi dengan kegiatan kejuaraan di tingkat provinsi yang akan dilaksanakan mulai 16 November mendatang. "Segala bantuan dan kerja sama yang telah diberikan kepada Percasi Riau dalam menyukseskan pelantikan dan kejuaraan yang akan dilaksanakan, kami menyampaikan terimakasih," kata Juli Asmed.(rls/ara)