BPMPD: Pilkades Serentak Rawan Gesekan

BPMPD: Pilkades Serentak Rawan Gesekan

PASIR PENGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menyatakan hampir seluruh desa, yang melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak, berpotensi terjadinya gesekan sosial.

Untuk itu, diharapkan seluruh calon kepala desa yang maju dalam Pilkades serentak, tidak melakukan  kampanye hitam, menjelek-jelekan calon lain.  

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Rokan Hulu, Abdul Haris, baru-baru ini usai tes tertulis calon kepala desa di Kantor Kordinator Bumdes Pasirpengaraian.


Menurut Abdul Haris sebagian besar Calon Kepala Desa yang maju pada bursa pilkades serentak di 69 desa, umumnya memutuskan maju, karena menganggap memiliki basis masa keluarga,

yang diharapkan menjadi lumbung suara saat pemilihan nanti. Bahkan  sebagian Calon kades Rata-rata  melibatkan keluarga mereka dalam tim pemenangan untuk menjaring suara.

"Tentunya, jika ada salah satu calon atau tim yang yang menjelek-jelekan calon lain (black campingn) yang notabenenya adalah keluarga mereka, maka itu dikawatirkan  menimbulkan ketidak senangan serta dikawatirkan memancing gesekan sosial yang memicu terjadinya konflik horizontal" jelasnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya gesekan sosial pada pelaksanaan pilkades serentak ini, sambung haris, BPMPD Rohul sudah jauh-jauh hari  membuat langkah antisipasi.

Salah satu langkah antisipasi itu yakni diharuskanya calon kepala desa mendapatkan Rekomendasi dari Ninik Mamak adat desa masing-masing.

Rekomendasi dari ninik mamak ini juga sudah dituangkan dalam  peraturan daerah No 4 tahun 2016, serta Peraturan Bupati sebagai petunjuk tekhnis pelaksanaan pilkades serentak. BPMPD juga terus berkordinasi dengan Polres Rohul dan TNI agar pelaksanaan pilkades berlangsung kondusif pada 1 Desember mendatang.

"Peran ninik mamak sangat diharapkan untuk mencegah  terjadinya konflik sosial, diharapkan ninik mamak dapat memberikan nasehat kepada anak kemanakanya. Apalagi kebanyakan calon yang maju pilkades itu bahkan ada yang berasal dari satu keluarga" imbuhnya.

Ketika disinggung potensi kerawanan terjadinya politik uang dalam pilkades serentak, haris menyebutkan hal itu  tidak terlalu berpengaruh terhadap pola pemilih. Hal itu didasri  Karena masing-masing calon memiliki pemilih loyalis yang berasal dari keluarga masing-masing.

"Politik uang tidak terlalu berpengaruh, karena yang maju pilkades itu rata-rata punya basis masa keluarga yang loyal, tentunya mereka akan bantu keluarganya sendiri" ujarnya.

Agar pelaksanaan pilkades serentak di 69 di rohul berjalan aman dan kondusif Abdul haris mengharapkan adanya pemahaman di tengah masyarakat bahwa pilkades sebagai  alat demokrasi untuk mempersatukan masyarakat bukan sebagai alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan.

"Jadi kita harapkan, masyarakat dapat berpikir dewasa dalam berpolitik, jika ingin mensosialisasikan keluarga yang maju jangan memaksakan pilihan kepada orang lain.

tonjolkan saja program kerja yang berkualiatas, sehingga pilkades serentak ini berlangsung secara kondusif dan berkualitas "pungkasnya. (adv/humas)