Speedboat Tenggelam di Batam

22 Korban Selamat Dipulangkan

22 Korban Selamat Dipulangkan

BATAM (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 22 orang Tenaga Kerja Indonesia korban yang selamat dalam kecelakaan laut di perairan Nongsa, Batam, dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing, Minggu (6/11).

Pemulangan para korban dilakukan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) bersama Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara sisanya 14 orang lainnya segera dipulangkan usai pemulihan di Shelter Nongsa.

Dirjend Binapenta Kemenaker RI, Heri Sudarmanto mengatakan sebagian penumpang kapal TKI yang selamat dipulangkan ke daerah asalnya melalui Bandara Hang Nadim Batam dengan menggunakan pesawat Lion Air.

Ke-22 orang itu semuanya berasal dari NTB. Kepulangan mereka atas permintaan dari pemerintah daerah, sementara pihaknya hanya memfasilitasi.

"Sebanyak 22 orang telah dipulangkan. Sisanya masih 14 orang lagi dan mereka berada di shalter untuk pemulihan. Dua di antaranya masih dibutuhkan oleh Polda Kepri untuk dimintai keterangan. Sementara satu orang lagi stres berat dan saat ini dibantu warga untuk pemulihan. Intinya kami sebagai perwakilan pemerintah hanya membantu memfasilitasi serta mempercepat proses pemulangan," kata Heri didampingi  Kepala Dinsnaker Batam, Rudi Sakyakirti di Shelter Nongsa, Batam, Minggu (6/11).

Ditambahkan Rudi Sakyakirti, sisa korban asal NTB itu juga segera dipulangkan. Namun menunggu proses dari pemerintah daerah setempat. Sementara yang berasal dari Medan dan Sumatera Barat sudah pulang diambil keluarga,"ujarnya.

Menurutnya, Pemko Batam saat ini menempatkan korban selamat di shelter dan seluruh keperluan mereka disediakan Pemko Batam sampai mereka kembali ke daerah asal.

Salah seorang korban selamat, Hendra, asal Jawa Timur mengatakan, ia berhasil selamat  karena dibantu nelayan yang hanya mengunakan mesin tempel 5 PK. Ia mengaku tidak akan lagi berangkat ke Malaysia menggunakan jalur ilegal. Dulu katanya  ia berangkat secara resmi dari Jakarta.

Ia berharap tekong bersama pemilik kapal dihukum seberat-seberatnya karena dari awal berangkat mereka sudah membayar mahal. "Kami dipungut 700 ringgit Malaysia hingga 1.200 ringgit Malaysia. Sebelum berangkat kami dikumpulkan dalam hutan," pungkasnya.

Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Erlangga mengatakan jumlah korban yang selamat dalam insiden kapal tenggelam itu sebanyak 54 orang. Jumlah penumpang di speed boat tersebut sebanyak 98 orang dan dua orang ABK. "Satu orang ABK sudah diamankan, 1 lagi masih DPO," ucapnya.

Penyelam Delapan orang penyelam diterjunkan oleh Tim SAR gabungan untuk mencari korban meninggal dan bangkai kapal pengangkut TKI yang tenggelam di perairan Batam tersebut.

"Penyelam dari Basarnas dan Marinir diterjunkan untuk mencari bangkai kapal dan korban meninggal," kata Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus. Pencarian korban dan kapal yang tenggelam, kata dia, masih terus difokuskan pada perairan tidak jauh dari Pantai Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam.

"Tim penyelam pertama mulai bergerak pada pukul 16.30 WIB setelah alat sonar mendeteksi adanya benda yang tertangkap sekitar 1 mil dari bibir pantai," ujarnya.


Penyelaman kedua dilakukan pukul 17.00 WIB dan baru sekitar 15 menit dihentikan karena arus bawah laut kencang yang bisa membahayakan. "Sore tadi kami hentikan sementara, karena jarak pandang terganggu akibat arus di bawah kencang," kata Ivan.

Hingga pencarian hari keempat, tim SAR gabungan telah menemukan 54 orang korban meninggal dari kapal pengangkut TKI yang tenggelam Rabu sekitar pukul 05.00 WIB tersebut. Enam korban yang belum diketahui nasibnya masih terus dicari oleh tim evakuasi di sekitar perairan utara Pulau Batam sebagai lokasi kejadian.

Pencarian juga melibatkan 14 unit kapal milik berbagai instansi, dua unit helikopter milik Basarnas dan Polda Kepri. Sementara itu di RS Bhayangkara Polda Kepri tim DVI terus berupaya melakukan identifikasi pada 42 jenazah yang belum diketahui identitasnya agar segera bisa diserahkan pada pihak keluarga.

Untuk 12 jenazah yang sudah teridentifiksi telah diserahkan pada BP3TKI Tanjungpinang untuk selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga.
(par/kcm)