Alihfungsi Lahan Persawahan Masih Terjadi

Alihfungsi Lahan Persawahan Masih Terjadi

Bagansiapiapi (RIAUMANDIRI.co) - Alihfungsi lahan persawahan tanaman padi ke komoditi lainnya masih terjadi. Kondisi ini dilihat dari usaha petani yang melakukan tumpang sari pada lahan persawahan dengan ditanami komoditi lain berupa kelapa sawit di sela padi.


"Kegiatan penanaman padi yang ditanam di sela-sela golongan tanaman keras berupa kelapa sawit kita akui sebagai upaya petani

mengalihfungsikan lahannya. Ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita untuk meyakinkan petani supaya tidak mengalihfungsikan lahannya ke komoditi lainnya," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Ir Muslim, Selasa (1/11) di Bagansiapiapi.



Muslim menerangkan, berdasarkan kenyataan di lapangan, alihfungsi lahan itu masih terjadi. Sebagian besar kegiatan alihfungsi lahan ini, tambah Muslim, terjadi di daerah sentra yang bergerak di sektor pertanian. Banyak ditemui tanaman padi berubah jadi tanaman lain.
"Kalau kemarin di tanami padi. Malahan, sekarang sudah berubah menjadi tanaman lain," kata Muslim.


Saat ini, lanjut Muslim, luas lahan pertanian produksi yang tetap eksis ditanami padi tinggal sekitar 12 ribu hektare. Dan alihfungsi lahan itu telah memberikan dampak. Salah satunya yakni menurunnya jumlah produksi.


Guna menjawab masalah alihfungsi lahan dan untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian, berbagai kebijakan segera diterapkan. Misalnya merencanakan pem bangunan jaringan irigasi maupun embung dan lainnya.


Bila ketersediaan air cukup, lanjut Muslim, dapat merubah pola tanam dari sistim tadah hujan menjadi pengairan.  Dengan pola pengairan ini dapat meningkatkan indek tanam dari satu kali atau dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.


"Kalau indek tanam sudah meningkat, maka produksi panen juga bisa meningkat," tandasnya. (adv/humas)