Jaringan Gardu Induk Terkendala Pembebasan Lahan

Jaringan Gardu Induk Terkendala Pembebasan Lahan
TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co) - Berupaya mengatasi permasalahan listrik di Kabupaten Indragiri Hilir, PLN Rengat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil mengelar rapat rencana pembangunan gardu induk dengan besaran daya 150 Kv yang saat ini masih mengalami kendala di lapangan.
 
Saat pemaparannya, manager PLN Rengat Kemas Abdul Gafur mengatakan saat ini terjadi pemasalahan dalam pembebasan lahan untuk pembangunan tapak tower jaringan Gardu Induk di Kabupaten Inhil.
 
"Tapak tower yang telah terpasang sebanyak 334 masih ada 24 hingga 40 tapak tower yang belum terpasang akibat permasalahan pembebasan lahan milik warga," ungakap manager PLN Rengat, Kamis (27/10).
 
Dan ia menargetkan ditahun 2017 Kabupaten Inhil akan bebas dari isu kelistrikan, apabila dua permasalahan  utama yakni masalah jaringan dan pembangkit listrik dapat teratasi. 
 
Lanjutnya dalam jangka pendek ditahun ini, PLN akan melakukan kerjasama dengan pihak swasta dengan program exsees tower yang membatu Maslah kelistrikan di Inhil.
 
Selain itu, ditahun 2017 PLN Rengat juga akan melakukan pengadaan mesin pembangkit listrik sendiri sebesar 16 MW yang saat ini sedang dalam proses lelang dan pengadaan, yang nantinya akan ditempatkan di sejumlah daerah di kabupaten Inhil.
 
Sementara itu Bupati HM Wardan diwawancarai usai rapat mengatakan terkait pembangunan tapak tower yang saat ini masih terkendala dalam pembebasan lahan,
 
pemerintah daerah akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti camat, lurah dan kepala desa agar mengkonsultasikan secara baik terkait permasalahan ini.
 
"Sebenarnya ada tim penafsir harga ganti rugi dari pln, namun ada harapan dan permintaan dari masyarakat untuk dilakukan peningkatan dengan nilai ganti rugi," pungkasnya.(dan)