Bawang Merah Senilai Rp319 Juta Dimusnahkan

Bawang Merah Senilai Rp319 Juta Dimusnahkan

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pabean B Pekanbaru, memusnahkan 3.550 karung bawang merah senilai Rp319,5 juta. Bawang merah tersebut adalah barang seludupan dari India dan Pakistan yang masuk melalui Malaysia.

Bawang merah tersebut dimusnahkan dengan cara mengubur dalam lubang berukuran 5x25 meter dan kedalaman sekitar 4 meter, di area Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Klas III Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Jumat (21/10).

Dikatakan Kepala KPPBC Tipe Pebean B Pekanbaru, Isja Bewirman, bawang merah tersebut diamankan pihaknya pada Minggu (9/10) lalu. Saat itu, pihak Bea Cukai mengamankan lima unit truk dengan muatan bawang merah impor yang tidak dilengkapi dokumen resmi di dua tempat berbeda.


Pertama, tiga mobil ditangkap di daerah Koto Gasib Kabupaten Siak dengan muatan 2.100 karung barang merah. sedangkan dua truk lainnya ditangkap di Kampung Tengah Maredan, Bengkalis dengan muatan 1.450 karung. "Kerugian negara materil dari bea masuk dan pajak impor sebesar Rp130 juta," terangnya.

Sedangkan secara inmaterial, sebut Isja, pemasukan bawang merah eks impor tersebut dapat mengganggu produksi bawang merah dari petani lokal. Selain itu, bawang merah ini pemasukannya tidak melalui tindakan karantina sehingga berpotensi membawa hama penyakit yang dapat membahayakan tumbuhan dalam negeri.

Belum Ada Tersangka Isja mengakui, sejauh ini pihaknya belum menetapkan siapa tersangkanya. Pihak Bea Cukai baru berhasil mengamankan sopir truk. "Sedangkan pemilik barang itu sendiri masih dalam proses pencarian," sebut Isja.

"Pelaku sudah sangat mahir dalam kasus penyeludupan ini. Triknya, mereka melakukan logistik tidak terputus, sehingga sopir truk tidak tahu persis di mana barang itu dimuat," sambungnya.

Pelaku, sebut Isja, disuruh untuk istirahat di suatu tempat. Sedangkan mobilnya dibawa sopir lain yang mereka tidak kenal. Setelah barang dimuat di dalam truk, sopir tadi memberikan mobil kepada sang sopir yang asli kemudian sopir asli mengantar barang ke Pekanbaru, dengan arahan setelah sampai di Pekanbaru nanti dihubungi. "Inilah trik yang mereka lakukan," tukasnya. (dod)