Tak Kunjung Dioperasikan

Pasar Modern Ditumbuhi Semak

Pasar Modern Ditumbuhi Semak

Pangkalan Kuras (RIAUMANDIRI.co)- Bangunan mewah untuk pasar modern di Sorek 1 tak kunjung dioperasikan. Masyarakat sangat berharap bangunan dua lantai di jantung ibu kota Kecamatan Pangkalan Kuras tersebut segera dioperasikan.


Pasar yang dibangun menelan biaya miliaran rupiah itu kondisinya mulai terlihat kusam, banyak sampah berserakan dan ditumbuhi tumbuhan liar. Bangunan itu kini terkesan angker bagi masyarakat.


Sudirman Mella, mantan Ketua Persatuan Pemuda Sorek Satu, saat berbincang dengan Haluan Riau, Kamis (20/10), mengungkapkan kekesalan dan canda konyolnya. Dengan nada yang berat disertai gelak yang berderai, ia mengungkapkan, bila Pemkab dan dinas terkait tak juga mengoperasikan pasar modern ini, maka pemuda setempat berinisiatif menyulap bangunan megah menjadi fantasy rumah hantu.



"Bangunan ini akan kita sulap menjadi rumah hantu (fanstasy). Masyarakat yang datang ingin menyaksikan pertunjukan di rumah hantu ini akan kita pungut bayaran. Ya semacam rumah misteri begitu. Nanti, uang hasil dari pungutan pertunjukkan rumah hantu ini akan kita kirim ke Pemkab untuk dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor gaib," seloroh Sudirman, saking kesalnya melihat SKPD Disperindagpas yang bekerja dinilai tak memiliki format dan formula ini,
Sudirman dan masyarakat Sorek Satu lainnya tak menampik, bila bangunan ini kondisinya sudah dipenuhi sampah dan semak-semak. Bahkan, ironisnya, bila malam menjelma, arena pasar modern ini kerap dijadikan tempat memadu kasih oleh muda-mudi melepas kasmaran yang menggila. Bahkan, aparat pemerintah Kelurahan setempat seperti Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), sudah menempel pengumuman di pintu masuk pasar modern sekedar untuk antisipasi agar bangunan tersebut tidak dijadikan arena nongkrong serta semua pihak untuk menjaga bangunan ini dari praktik tangan-tangan jahil, hingga RT dan RW setempat pun telah memberi batas jam malam hingga pukul 22.00 WIB, agar tak ada lagi masyarakat yang berkeliaran di arena pasar modern. Langkah tersebut sebagai wujud kepedulian menjaga kelangsungan bangunan pemerintah tersebut.


"Artinya Disperindagpas yang bertanggung jawab dan bekerja hingga menyajikan hasil pembangunan tepat guna. Seharusnya, sebelum proses pembangunan pasar modern ini dilaksanakan, Disperindagpas setidaknya sudah memiliki formulasi untuk pengelolaan pasar modern ini. Ketika bangunan ini selesai, sudah barang tentu bisa beroperasi dan mampu menggeliatkan sendi ekonomi masyarakat di Sorek Satu dan sekitarnya ini, tidak seperti yang terjadi saat ini, bangunan sudah lama selesai namun hanya menjadi sarang hantu. Bila pejabat terkait tak mampu, ya mundur secara legowo," Sudirman Mella kecewa. (pen)