PTPN V Salurkan PK dan Bina Desa Terpencil

PTPN V Salurkan PK dan Bina Desa Terpencil

PEKANBARU (Riaumandiri.co)-PTPN V kembali menyalurkan dana Program Kemitraan (PK), kali ini untuk 30 orang UKM yang berdomisili di Siak dengan total nilai bantuan mencapai 700 juta Rupiah.


Tidak hanya itu, PTPN V juga telah melaksanakan program Pembinaan Desa Terpencil, Perbatasan, dan Rawan Konflik bertajuk BUMN Hadir untuk Negeri. Hal ini disampaikan oleh Direktur Komersil PTPN V Mohammad Yudayat di Kantornya, Jalan Rambutan Pekanbaru, Senin (17/10).


"Bulan ini tepatnya hari Kamis (13/10) lalu, Perusahaan melanjutkan penyerahan bantuan dana PK di Provinsi Riau, khususnya untuk 30 UKM mitra binaan PTPN V yang ada di Kabupaten Siak”, ujar Yudayat. “Nilai bantuan yang diberikan beragam, mulai dari 15 hingga 45 juta Rupiah. Totalnya ada Rp700 juta,"  tambahnya.


Penyerahan bantuan sekaligus penyuluhan kepada UKM, diselenggarakan

PTPN V
di GSG Kebun Sei Buatan PTPN V dan dihadiri jajaran manajemen perwakilan Bupati Siak dan perwakilan Dinas Koperasi setempat.
"Seperti biasanya, dalam setiap acara pemberian bantuan juga dilaksanakan penyuluhan. Dan kami berterimakasih kepada Pemda dan Dinas Koperasi setempat yang selalu mensupport Perusahaan," imbuh Yudayat.

Selanjutnya, Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan, ternyata tidak hanya diberikan kepada UKM yang menjadi mitra binaan PTPN V. Perusahaan perkebunan Negara dengan komoditas Sawit dan Karet itu, juga melakukan pembinaan terhadap Desa Terpencil, Perbatasan dan Rawan Konflik bertajuk BUMN Hadir Untuk Negeri.

"Melaksanakan amanat Kementerian BUMN sesuai Surat No 391 tahun 2016, maka Perusahaan bekerjasama dengan PT Pelindo 1, telah melakukan pembinaan berupa penyuluhan terkait pengembangan keahlian warga Desa terhadap potensi daerah," sebutnya.

Dijelaskannya, ada dua desa yang telah mendapat program ini, yakni Desa Kabun Kecamatan Kabun Rokan Hulu dan Desa Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kampar. Kegiatan ini ternyata telah dilakukan pada akhir September lalu.

"Dari masing-masing Desa, sedikitnya ada 50 warga yang dibekali tatacara budidaya tanaman Kelapa Sawit yang baik dan benar. Narasumbernya dari kita dan Pemda setempat. Lokasinya di Kantor Desa masing-masing," beber Yudayat lagi.

Terakhir Yudayat berharap perusahaan tidak sekedar sebagai pemberi “ikan” kepada mereka yang membutuhkan, namun mampu menjadi mentor yang baik tentang bagaimana mempergunakan “kail” agar bisa mendapatkan ikan yang banyak.

“Baik penyaluran dana PK, pembinaan Desa, seluruhnya merupakan bentuk kepedulian dari Perusahaan Lebih jauh, kita berhadap program tersebut dapat menjadi “kail” yang dipergunakan masyarakat, untuk mendapatkan "ikan" yang mereka butuhkan. Dapat menjadi sarana bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang, menjadi mandiri, tangguh, serta mampu memberi manfaat bagi keluarganya dan masyarakatnya," tutupnya.(rls)