Putra Mahkota Thailand Minta Penobatannya Ditunda Setahun

Putra Mahkota Thailand Minta Penobatannya Ditunda Setahun

BANGKOK (RIAUMANDIRI.co) - Putra Mahkota Kerajaan Thailand, Maha Vajiralongkorn, menginginkan penobatannya ditunda setidaknya selama satu tahun. Vajilangkorn, adalah satu-satunya anak laki-laki dari Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang meninggal Kamis (13/10).

Dengan demikian, Vajilangkorn adalah satu-satunya penerus tahta kerajaan Thailand sepeninggal Bhumibol. Terkait penundaan itu, Vajiralongkorn mengatakan ingin lebih banyak waktu untuk berkabung atas kematian ayahnya.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-Cha, lewat pidatonya di televisi, menyatakan agar rakyat Thailand tidak khawatir terhadap proses suksesi. Masalah suksesi ini telah didiskusikan ketika putra mahkota Vajiralongkorn memanggil para pemangku kerajaan dan PM Prayuth dalam sebuah audiensi.


"Putra Mahkota meminta warga agar tidak bingung atau khawatir mengenai pemerintahan negara atau bahkan tentang suksesi," kata Jenderal Prayuth, dalam pernyataan yang disampaikan melalui televisi.

"Dia mengatakan saat ini semua orang mengatakan, dia masih bersedih, jadi semua pihak harus menunggu sampai kami melewati saat-saat sedih ini," tambah Prayuth.

Pertanyaan mengenai kemampuan putra mahkota untuk menggantikan posisi Raja Bhumibol Adulyadej telah muncul sejak dulu, meskipun aturan mengenai keistimewaan keluarga kerajaan atau lese-majeste melarang diskusi terbuka mengenai masalah ini.

Jenderal Prayuth merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta militer pada 2014 lalu yang menggulingkan pemerintahan sipil dan berjanji akan menggelar pemilu tahun depan.

Monarki berperan sebagai pemersatu di Thailand saat pergolakan politik terjadi di negara itu. Dalam hal ini, Raja Bhumibol, yang meninggal dalam usia 88 tahun, merupakan figur yang dihormati sebagian besar warga Thailand.

Warga Thailand berkabung dengan menggunakan pakaian serba hitam di masa berkabung yang sudah ditentukan selama satu tahun. Sejauh ini belum diperoleh informasi jadwal upacara kremasi untuk jenazah Raja Bhumibol Adulyadej. (kom, sis)