Padangpariaman Raih Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara

Padangpariaman Raih Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara

Padangpariaman (RIAUMANDIRI.co)- Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) sebagai kabupaten pembina ketahanan pangan yang diserahkan pada peringatan Hari Pangan se-dunia yang dipusatkan di Terminal Bareh Solok, Kota Solok, Kamis (13/10).


"Penghargaan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah bersama masyarakat Padangpariaman dalam mengupayakan dan mendorong program pemerintah pusat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, di Paritmalintang, disitat dari antarasumbar.com, Jumat (14/10).


Selain itu Kabupaten Padangpariaman juga berhasil meraih penghargaan kategori pengolah pangan yang diberikan kepada Kelompok Wanita Tani Harapan Tani Kecamatan Sungai Limau.



Dalam periode 10 tahun terakhir kabupaten tersebut selalu surplus beras dan dijadikan pemerintah pusat sebagai proyek percobaan di provinsi itu.


Kabupaten Padangpariaman memiliki luas lahan pertanian mencapai 23 ribu hektare yang dapat menghasilkan produksi padi atau Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 268.982 ton yang mengalami surplus beras sebanyak 130.696 ton setiap tahunnya.


Upaya pengadaan pupuk, pembasmian hama tikus, perbaikan irigasi dan pengadaan alat-alat pertanian terus ditingkatkan dengan melibatkan Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi serta dukungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terutama unsur TNI.


Selain mengandalkan bantuan dan program pemerintah, masyarakat setempat juga selalu diberikan arahan serta mekanisme tentang tata cara penanaman padi yang baik sehingga memperoleh hasil berkualitas.


Sementara itu,  Kepala Badan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (BPPPKP) Yuniswan, mengatakan pihaknya terus berinovasi dalam penyediaan pangan masyarakat.


Pada 2016 terdapat tiga program unggulan yang telah dilakukan yaitu program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KWRL) yang berbasis pemanfaatan pekarangan untuk tanaman gizi anggota keluarga.


Kemudian pengawasan potensi pangan untuk mengawasi makanan yang dikonsumsi masyarakat, dan terakhir menjaga kestabilan distribusi pangan terhadap kebutuhan masyarakat. (ant/ril)