Ketua MA Belum Mau Lantik Ketua DPD Terpilih

Ketua MA Belum Mau Lantik Ketua DPD Terpilih

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali belum mau melantik Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terpilih, Mohammad Saleh, sebagai pengganti Irman Gusman. Padahal pelantikan sudah direncanakan usai pemilih dalam rapat paripurna luar biasa DPD RI, Selasa (11/10) malam.

Ketua MA Berbagai persiapan pelantikan sudah dilakukan. Pihak rohaniwan sudah terlihat hadir di tempat acara pelantikan, Ruang Sidang Nusantara V, Kompleks Parlemen Snayan.

Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad dan GKR Hemas dan Sekjen DPD RI terlihat mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Ketua MA. Namun Ketua MA Hatta Ali yang ditunggu-tunggu tidak juga kunjung datang.

Sesama anggota DPD juga terlihat membicarakan belum hadirnya Ketua MA tersebut. Beredarlah kabar bahwa Ketua MA tidak hadir untuk melantik Ketua DPD RI terpilih. Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa pelantikan Mohammad Saleh dibatalkan karena Ketua MH Hatta Ali tidak bisa hadir.

"Pelantikan tidak jadi malam ini karena Ketua MA tidak bisa hadir," kata Faoruk Muhammad tanpa menyebutkan alasan pasti mengapa Ketua MA Hatta Ali tidak bisa hadir.

Namun menurut John Pieris, sebelum rapat paripurna luar biasa DPD RI dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI untuk mengganti Irman Gusman yang disangkakan kasus suap itu, sudah diberitahukan ke pihak Mahkamah Agung. "Sudah diberitahukan," kata John Pieris menjawab pertanyaan Haluan.

Menurut John Pieris, MA belum mau melantik Ketua DPD I terpilih karena MA melihat bahwa proses pergantian pimpinan DPD tersebut dalam masalah hukum. "Ketua MA belum mau melantik karena ini masih ada masalah hukum dan tentu MA akan mempelajarinya terlebih dahulu. Kalau dilantik nanti Ketua MA bisa digugat," ujar John Pieris.

John Pieris sendiri sudah menduga bahwa Ketua MA belum akan melantik ketua DPD terpilih.  Bahkan ungkap John Pieris, masalah ini sudah dibicarakan dalam rapat Badan Musyararah (Bamus). "Mengapa hal ini (pemilihan Ketua DPD RI -red) tidak dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Ketua MA. Tapi ya sudah begini jadinya," ujar John Pieris.

Sebelumnya,  senator dari Bengkulu Mohammad Saleh terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mengantikan  Irman Gusman , dalam Rapat Paripurna Luar Biasa, Selasa (11/10) yang dipimpin senator tertua Maimanah Umar (Riau) kelahiran 1937 dan Riri Damayanti (Bengkulu) kelahiran 1990.

Dalam memperebutkan kursi orang nomor satu di lembaga yang dilahirkan dari buah reformasi itu, Mohammad Soleh mengalahkan dua Pimpinan DPD RI yang sudah ada sekarang ini yatu Farouk Muhammad dan GKR Hemas. Perolehan suara mereka terpaut cukup jauh. Mohammad Saleh meraih 61 suara, disusul GKR Hemas 31 suara dan Farouk Muhammad 23 suara.

Sebelumnya dalam pemilihan Pimpinan DPD RI mewakili wilayah barat (Sumatera), Mohammad Saleh yang tidak terduga sebelumnya menjadi orang nomor satu di DPD RI itu, juga menang telak dalam perolehan suara, yaitu mendapat 59 suara yang jauh terpaut dengan kompetitor dibawahnya yaitu Parlindungan Purba (Sumatera Utara) yang hanya memperoleh 21 suara.


Semula ada 12 nama senator wilayah barat yang lolos sebagai calon. Namun dalam proses pemilihan, Asmawati (Sumatera Selatan) mengundurkan diri. Dengan demikian hanya 11 calon yang berkompetisi memperebutkan kursi pimpinan menggantikan Irman Gusman yang diberhentikan beberapa hari lalu karena tersandung kasus dugaan suap.

Dalam pemilihan tahap pertama, yaitu pemilihan pimpinan DPD RI untuk wilayah Sumatera, Mohammad Saleh menang telak dengan perolehan 59 suara. Kemudian disusul Parlindungan Purba dengan memperoleh 21 suara.

Hardi Slamet Hood (Kepulauan Riau) memperoleh 9 suara, M. Syukur (Jambi) 7 suara, Andi Surya (Lampung) 5 suara, Novi Chandra (Sumatera Barat) dan Intsiawati Ayus (Riau) masing-masing 4 suara, Achmad Hudarni Rani (Bangka Belitung) 3 suara,  Abdul Gafar Usman (Riau) 2 suara, Fachrul Razi (Nanggroe Aceh Darussalam) dan  Ahmad Kanedi (Bengkulu) masing-masing 1 suara.

H. Mohammad Saleh, SE. lahir di Curup, Bengkulu tanggal 10 Juli 1966.  Pendidikan S1 ditempuhnya di Universitas Bengkulu. Beberapa organisasi yang pernah diikutinya yaitu Ketua BEM Universitas Bengkulu, Pendiri Yayasan Ta'awun. Selain sebagai Senator DPD RI, Mohammad Saleh merupakan seorang pengusaha. (h/sam)