Pawai Budaya Festival Siak Bermadah XIV Meriah

Thailand, Singapura, KL dan Negeri 9 Persembahkan Tari

Thailand, Singapura, KL  dan Negeri 9 Persembahkan Tari

SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Mengambil start dari depan Istana Asserayah Al-Hasimiah (istana Siak, red), pelaksanaan Pawai Budaya Festival Siak Bermadah XIV, Senin (10/10) berlangsung meriah. Peserta dari Singapura, Thailand, Kuala Lumpur dan Negri Sembilan Malaysia turut andil menampilkan tarian.

Tidak hanya itu, peserta dari Provinsi Kalimatan Barat, Kabupaten Mempawah, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Batu Bara Sumatra Utara, Kuansing, Rohil dan Kota Pekanbaru juga ikut turun menampilkan kesenian budaya khas daerah masing-masing.

Peserta pawai budaya Festival Siak bermadah kali ini dilepas langsung oleh Bupati Siak H Syamsuar. Ditandai dengan pembacaan naskah pelepasan peserta pawai dan pelepasan balon. Usai penampilan budaya dari tamu kehormatan, dilanjutkan dengan pertunjukan kavilah dari 14 kecamatan se-Kabupaten Siak.


Thailand dipercaya menjadi tamu kehormatan untuk memimpin rombongan pawai. Sebagai pembuka kavilah, Thailand menampilkan Tari Bunga Dua, penari putri mengankut rangkaian berbagai jenis bunga, sementara penari lelaki membawa manggar, dengan gerakan yang menarik mereka unjuk gigi dihadapan Bupati Siak dan unsur Forkompimda Siak.

Tari Bunga Dua biasanya untuk menyambut tamu yang berkunjung ke Thailand. Berbagai jenis bunga yang dibawa penari sebagai penghormatan bagi para tamu. Selanjutnya disusul kavilah Kuala Lumpur dan Negri Sembilan Malaysia,

dengan penampilan kumpulan sangar seni tari Aswara, mereka menampilkan Tari Zapin Dayung. Kumpulan Tari Aswara merupakan Kelompok pelajar yang fokus mengembangkan kesenian dan budaya tradisional.

Zapin Dayung merupakan tarian yang dibawakan nelayan-nelayan, dahulunya diwariskan oleh kaum lelaki saja, kini kaum wanita ikut menarikannya.

Dari dalam negeri, kavilah Provinsi Lampung menampilkan Tari Melinting, sebuah tarian tradisional yang berasal dari daerah Lampung. Tarian ini merupakan tarian klasik peninggalan Kerajaan Melinting yang ada di Lampung Timur.

Tari Melinting tergolong tarian tertua yang pernah ada di Lampung, karena diperkirakan tarian ini sudah ada sejak masuknya agama Islam di Indonesia, khususnya di daerah Lampung sendiri. Tari Melinting biasanya dipersembahkan untuk menyambut tamu-tamu agung yang berkunjung ke Lampung.

Menyusul Kavilang Bengkulu, dengan penampilan Tari Jari-Jari dan iringan musik dol-dol. Penari lelaki menyandang kendang yang disebut dol. Dol merupakan alat musik yang terbuat dari pangkal batang kelapa. Dengan gerakan energik mereka menari sembari menabuh kendang.

Ketua Panitia Siak Bermadah XIV Hendrisan dalam laporannya menyampaikan, pawai budaya kali ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu ditandai dengan jumlah peserta dari negara lain yang berpartisipasi."Seleruh peserta akan mengikuti lomba tari Zapin Internasional dalam festival Siak bermadah XIV," kata Hendrisan. (adv/hms)