MTQ Momen untuk Syiar Islam

MTQ Momen untuk Syiar Islam

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi Riau yang diselenggarakan secara rutin, bukanlah sekedar rutinitas semata. Namun lebih dari itu, ajang MTQ adalah momen untuk mendorong umat muslim memahami, menghayati kecintaan terhadap Alquran.

Selain itu penyelenggaraan MTQ juga bukan hanya semata ambisi dan prestise satu daerah untuk MTQ mencapai satu tujuan dengan melakukan berbagai cara untuk meraih apa yang diinginkan.

Demikian disampaikan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam sambutannya saat membuka MTQ XXXV PRovinsi Riau, yang dipusatkan di halaman Masjid Raya An Nur, Pekanbaru, Minggu (9/10) malam.

"Perintah membaca Alquran ini sudah ada sejak Nabi Muhammad SAW, diangkat menjadi Rasul. Perintah membaca Alquran diwajibkan bagi umat muslim. Untuk itu, pelaksanaan MTQ ini bukan hanya rutinitas tahunan saja, atau sebagai ambisi dan prestise suatu daerah, tapi jadikanlah MTQ ini sebagai momen untuk syiar Islam," ujarnya.

Dalam MTQ Provinsi Riau kali ini, tambahnya, panitia telah melakukan suatu perubahan yang cukup besar. Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan terhadap para peserta. Termasuk penggunaan sistem e MTQ, untuk memperketat administrasi setiap kafilah yang turun berlomba.

"Pemerintah Provinsi Riau sudah bertekad memperbaiki MTQ ke-35 ini. Sekaranglah untuk kita belajar untuk memakai sistem IT, dengan mengedepankan putra daerah. Alquran juga sebgai pedoman petunjuk manusia untuk memudahkan jalan kebenaran yang hakiki," tambah Gubri.

Sementara itu terkait dengan pengunduran diri Kabupaten Meranti dari keikutsertaan MTQ ke 35 tahjn ini, menurut Gubri, di awal memang ada hal-hal yang membuat banyak yang tidak menerimanya. Namun ia mengingatkan, pada pelaksanaan MTQ Riau kali inilah titik awal untuk intropeksi diri melakukan sistem secara administrasi yang lengkap dengan memulai e MTQ.

"Kita melihat dari MTQ tingkat nasional di mana kita berhasil masuk pada peringkat 6, dengan membawa anak jati diri Riau. Ini sebagai sarana evaluasi, bukan mengedepankan prestise daerah. Tapi untuk menjalankan amanah dengan adil. Tidak Meranti saja yang didiskualifikasi, daerah lain juga ada. Ke depan akan kita perbaiki sistem administrasi lebih baik lagi," tambahnya.

Sementara itu, Walikota Pekanbaru, Firdaus MT dalam sambutannya, mengatakan, MTQ menjadikan momentum ukwah islamiyah antar daerah. Hal ini bisa dilihat dari dari hadirnya ribuan umat muslim dari berbagai daerah di Riau. Termasuk pada pawai taaruf yang disaksikan ribuan masyarakat dan peserta.

"Momentum MTQ ini mari kita jadikan sebagai silaturahmi sesama umat muslim. Melalui MTQ ini diharapkan masyarakat Kota Pekanbaru semakin berkurang buta aksara Alquran," tambahnya.

Sejauh ini, kata Walikota, Pemko Pekanbaru sudah sukses menurunkan buta aksara Alquran. Sejak tahun 2012 yang lalu, tercatat hampir di atas 40 persen masyarakat Pelanbaru buta aksara Alquran. Namun dengan beberapa program yang telah dijalani Pemko telah berkurang drastis.

"Saat ini hanya tinggal 3 sampai 4 persen saja yang buta aksara Alquran. Pemko dan komponen masyarakat ulama, mubalik dan tenaga pendidik bersama melakukan inovasi buta aksara Alquran. Melaksanakan sekolah mengaji dari SD sampai SMA. Setiap hari sebelum jam pertama di mulai dan akhir semester dilakukan khatam Alquran, pegawai mengaji remaja mengaji, dan membentuk masjid paripurna," tambahnya.

Sederhana Secara umum, pembukaan MTQ ke-35 tingkat Provinsi Riau, dilaksanakan secara sederhana. Tidak ada hiburan-hiburan yang mencolok, tidak ada pesta kembang api, dan arakan lainnya. Hanya ada satu atraksi nuansa islami tentang terbentuknya Kota Pekanbaru.

Walau hanya dilaksanakan secara sederhana, ribuan masyarakat yang memadati halaman Masjid Raya An Nur, tetap antusias menyaksikan acara pembukaan, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine, oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Walikota Pekanbaru, dan ketua LPTQ Riau, Ahmadsyah Harrofie, Pjs Kemenag Riau, Mahyudin. Ikut hadir dalam kesempatan itu Komandan Sesko TNI, Letjen Agus Sutomo. (nur)