Prajuriti TNI Diperintahkan Netral

Prajuriti TNI Diperintahkan Netral
JAKARTA (Riaumandiri.co)-Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan anggota TNI menjaga netralitas selama pilkada serentak 2017 berlangsung.
 
Permintaan tersebut juga berkaitan dengan majunya Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada DKI 2017.
Agus sempat menjadi anggota TNI dengan pangkat Mayor dan menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning di Tangerang, Banten.
 
Menurut Gatot, pencalonan Agus dapat menimbulkan simpati dari mantan pasukannya. Simpati ini jika beralih dalam bentuk dukungan dikhawatirkan dapat mencederai jalannya pilkada DKI 2017.
 
Ini disebabkan wilayah Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning di Tangerang.
 
"Mantan Mayor Agus adalah Komandan Batalyon di Tangerang, dekat Jakarta. Maka secara psikologis pasti ada prajurit yg simpati untuk mendukungnya," ujar Gatot usai upacara peringatan HUT TNI ke-71 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, baru-baru ini.
 
Karena itu, Gatot telah mengumpulkan petinggi TNI untuk bersama membahas netralitas TNI dalam Pilkada Serentak 2017, termasuk di DKI Jakarta.
"Begitu saya mendengar dan membaca surat kemunduran Mayor Agus, saya kumpulkan semua panglima di Cimahi. Saya perintahkan untuk netral, hanya berpihak pada keamanan," ucap Gatot.
 
Perintah untuk menjaga netralitas ini, kata Gatot, juga disampaikan kepada seluruh elemen TNI yang berada di tingkat bawah.
"Saya sampaikan kepada panglima sampai ke prajurit yang paling rendah supaya mereka paham betul apa itu netral. Kemudian melakukan pengawasan," tutur Gatot.
 
Gatot pun meminta bantuan masyarakat untuk mengawasi netralitas TNI dalam Pilkada Serentak 2017.
 
Masyarakat, kata Gatot, dapat melaporkan ke instansi militer terdekat jika melihat indikasi ketidaknetralan anggota TNI.
"Kepada masyarakat saya mohon bantuan untuk mengawasi TNI dalam pelaksanaan pilkada," kata Gatot.
 
"Apabila ada anggota yang terindikasi tidak netral, tolong laporkan ke instansi terdekat dengan indentitas yang jelas dan apa yang dilakukan. Pasti TNI akan melakukan proses penyidikan dan penyelidikan kasus itu," ucapnya. (kcm)