Bukit Suligi Diduga Sengaja Dibakar

Titik Panas Meningkat Lagi

Titik Panas Meningkat Lagi

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Titik panas yang diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Bumi Lancang Kuning, terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari belakangan ini.

Titik Sepanjang Jumat (7/10) kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, memantau ada 13 titik panas, yang tersebar di tiga kabupaten. Jumlah ini meningkat dibanding sehari sebelumnya, yang terpantau sebanyak 10 titik.

Ketiga kabupaten itu adalah Rokan Hilir sebanyak satu titik, Bengkalis dua titik. Sedangkan Kabupaten Siak memiliki titik panas terbanyak dengan 10 titik.

"Untuk titik panas dengan level confidence di atas 70 persen, kita hitung ada tujuh titik. Satu di Rokan Hilir dan enam lainnya di Kabupaten Siak," ungkap Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Ditambahkannya, peningkatan titik panas, dipicu akibat masih terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sugarin kemudian mencontohkan apa yang terjadi di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Sejak Kamis kemarin, kebakaran lahan terus meluas dan melahap berhektare-hektare lahan di kawasan itu. Satgas Karhutla pun memfokuskan pemadaman di kawasan itu, termasuk melibatkan helikopter bom air.

Sedangkan untuk Jumat kemarin, pemadaman juga masih fokus di Rimbo Panjang, lalu di daerah Sam-sam Kecamatan Kandis serta di Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rohil. Karena menurut pantauan, kebakaran di kawasan tersebut lumayan luas.

"Kita sudah gerakkan helikopter bom air ke sana untuk membantu upaya pemadaman dari udara. Sedangkan helikopter yang standby di Dumai membantu pemadaman di Rohil," kata anggota tim Satgas Udara, Lettu Sheriff Yanuardi.

Diduga Disengaja Tidak hanya di kawasan yang disebutkan di atas, saat ini kebakaran lahan juga kembali menimpa Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Bukit Suligi di Kecamatan Tandun, Rohul. Kuat dugaan, kebakaran itu sengaja dilakukan oknum masyarakat.

Menurut informasi, kebakaran di Bukit Suligi terjadi dekat Kelok S (Siliwangi), dekat pemukiman warga Trans Sosial Rokan, bahkan api sudah dekat permukiman warga setempat.

Menurut Petugas Balai Pendidikan dan Pelatihan di KHDTK Bukit Suligi, Marwoto, hingga Jumat kemarin petugas gabungan dari Tim Satgas Penanganan Karhutla  Rohul masih berusaha memadamkan titik api. "Sudah 90 persen (titik api) padam. Tim masih di lokasi. Kalau belum padam, malam pun kita tangani," terangnya.

Marwoto mengakui sejauh ini Tim Satgas Penanganan Karlahut dari TNI, Polri, BPBD, Balai Diklat, dan pihak lain, belum mengalami kendala dalam melakukan pemadaman. Sumber air mencukupi karena ada anak sungai, dekat lokasi kebakaran.

Marwoto menduga kebakaran Bukit Suligi faktor kesengajaan. Apalagi, Tim Satgas Penanganan Karlahut Rohul menemukan alat panen kelapa sawit di lokasi kebakaran.

"Kalau di Riau, kalau tidak dibakar tidak mungkin (lahan) terbakar," jelasnya. Ditanya soal maraknya aksi perambahan KHDTK Bukit Suligi, Marwoto membenarkan bila aksi perambahan masih saja terjadi sampai saat ini.

Diakuinya, Balai Diklat sejauh ini sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak menanam kelapa sawit di kawasan dilindungi, melakukan penumbangan tanaman sawit masyarakat, termasuk penertiban pondok-pondok masyarakat.

Namun demikian, Marwoto mengakui pihaknya belum melakukan Penegakan Hukum atau Gakum kepada perambah, baru sebatas pendekatan atau sosialisasi kepada masyarakat. (bbs, rtc, grc, ral, sis)