JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Saat ini sorotan terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi (46), 'orang sakti' asal Jawa Timur yang disebut-sebut mampu menggandakan uang secara gaib, masih marak disorot.  Saat ini, beredar foto yang menunjukkan Presiden Jokowi bersalaman dengan Dimas Kanjeng, didampingi Wapres Jusuf Kalla.

Terkait foto itu, Seskab Pramono Anung membantah ada kedekatan antara Jokowi dengan Dimas Kanjeng.

"Bahwa kemudian masyarakat yang datang ke Istana, salaman dengan Presiden atau Wakil Presiden, itu ya pasti banyak. Namanya Presiden ya menerima siapa saja," ujar Pramono di Istana Negara, Rabu (5/10).

Terkait dengan kegiatan Dimas Kanjeng di padepokannya, Pramono menyebut tak ada kaitannya dengan Istana. Terlebih soal penggandaan uang, Pramono tak percaya akan hal itu.Pramono menganggap apa yang disebarkan oleh pihak Dimas Kanjeng hanyalah klaim semata. Tidak ada urusan resmi Dimas Kanjeng dengan Istana.

"Tetapi kalau ditelusuri, yang jelas pada saat Pilpres lalu, Dimas Kanjeng itu bukan bagian dari pendukung Pak Jokowi. Sehingga enggak ada urusan dengan itu," kata Pramono.

Seperti diketahui, saat ini Dimas Kanjeng masih diperiksa di Mapolda Jatim. Ia dinyatakan tersangka dalam kasus pembunuhan dua mantan pengikutnya. Belakangan, jeratan hukum yang menimpanya terus bertambah. Pasalnya, ia dituduh melakukan penipuan, terhadap kemampuannya menggandakan uang dan emas. Sejumlah mantan pengikut yang merasa dirugikan, akhirnya menyampaikan laporan kepada pihak Kepolisian. (bbs, dtc, sis)