Kotak dari Dimas Kanjeng Berisi Emas Palsu

Kotak dari Dimas Kanjeng Berisi Emas Palsu

SURABAYA (RIAUMANDIRI.co) - Satu persatu, pihak yang merasa menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, terus melapor ke pihak Kepolisian.Seperti diketahui, nama Dimas Kanjeng marak disorot media massa, setelah diamankan jajaran Polda Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Ia disebut-sebut memiliki kesaktian, yakni mampu menggandakan uang secara gaib. Karena itu, ia memiliki banyak pengikut yang rutin menyetorkan mahar kepadanya.

Dimas diamankan aparat Polda Jatim saat berada di padepokannya di Probolinggo, Jawa Timur. Ia diamankan karena diduga terlibat pembunuhan terhadap dua mantan pengikutnya.


Sejak saat itu, satu demi satu kasus dugaan penipuan yang diduga dilakukannya, terus terungkap. Khususnya terkait kemampuan menggandakan uang dan emas secara gaib.  

Yang terbaru, adalah kasus yang menimpa Kasianto, warga Surabaya yang  meninggal dunia pada Maret 2015 lalu. Dia meninggalkan sebuah kotak dari Dimas Kanjeng. Belakangan kotak itu dibuka. Ternyata isinya uang asing, jimat, dan emas palsu.

Saat bergabung dengan Padepokan Dimas Kanjeng pada tahun 2012, Kasianto berusia 49 tahun. Menurut istrinya, Gunarsih, almarhum suaminya aktif setor mahar kepada Dimas. Total mahar berjumlah Rp300 juta. Hingga saat ini uang itu tidak ada yang kembali.

Menurut Gunarsih, suaminya pernah membawa sebuah kotak kayu dari Probolinggo. Kotak kayu berwarna cokelat itu dilarang dibuka oleh suaminya hingga waktu yang ditentukan. Setelah Kasianto meninggal, kotak kayu itu belum juga dibuka. Gunarsih beberapa hari lalu akhirnya membuka kotak kayu berukuran sekitar 15x10 cm tersebut.

Setelah dibuka, didapati di dalamnya ada perhiasan berwarna emas. Ada kalung, gelang, dan jam. Ada juga sebuah kantong berwarna merah. Terdapat juga uang dollar, baht, won, selendang warna hijau, jimat, ID card padepokan, batu perhiasan. Ditemukan juga sebuah keris kecil yang jika disarungkan akan membentuk sebuah tongkat komando.

"Kotak itu katanya berisi emas setengah kilogram. Tapi saya tak percaya. Dari warnanya saja terlihat itu palsu. Emas itu kan juga berat, itu enteng," ungkapnya, Senin (3/10). Atas kesepakatan keluarga, apa yang dialami oleh Kasianto dilaporkan ke polisi. Yang melapor adalah adik Kasianto yakni Winu Sunarsono.

Kapolres Tanjung Perak AKBP Takdir Mattanete mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Laporan itu akan dikoordinasikan dengan Polda Jatim yang menangani kasus penipuan tersebut. Korban ini merupakan korwil atau bisa disamakan dengan bupati/walikota," kata Takdir.

Takdir meminta agar warga yang pernah bergabung dengan Padepokan Dimas Kanjeng dan merasa tertipu agar segera melapor. "Silakan melapor jika merasa dirugikan," tandas Takdir. (dtc/sis)