Dukung Calon Lain di Pilkada

Sekretaris Golkar Kampar Dipecat

Sekretaris Golkar Kampar Dipecat

BANGKINANG KOTA (RIAUMANDIRI.co) - Isu tentang terpecahnya kader Partai Golkar di Kabupaten Kampar dalam menghadapi ajang Pemilihan Kepala Daerah, ternyata bukan sekedar isapan jempol belaka.

Salah satunya dialami Sekretaris DPD II Golkar Kampar, Eka Sumahamid. Yang bersangkutan akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai Sekretaris Golkar Kampar. Hal itu terkait sikap politiknya yang mendukung calon lain dalam ajang Pilkada Kampar, selain yang telah diputuskan DPP Golkar.

Seperti diketahui, dalam ajang Pilkada Kampar kali ini, Partai Golkar telah memutuskan mendukung pasangan Azis Zaenal-Catur Sugeng. Namun Eka Sumahamid Sekretaris diketahui sebagai pendukung pasangan Rahmad Jevary Juniardo-Khairuddin Siregar, yang maju dari jalur independen.

Sekretaris Sikapnya itu yang akhirnya berujung kepada pemecatan dirinya, dari jabatan Sekretaris DPD II Golkar Kampar. Sebagai gantinya, DPD II Partai Golkar Kampar menunjuk Repol SAg sebagai Plt Sekretaris DPD II Partai Golkar Kampar.

Kepastian tentang pemecatan Eka Sumahamid tersebut, diumumkan langsung Ketua DPD II Golkar Kampar, Ahmad Fikri, Rabu (28/9).

Menurut Ahmad Fikri, pelanggaran yang dilakukan Eka Sumahamid adalah mendukung pasangan calon bupati lain, di luar yang telah ditetapkan partai.   Selain itu, yang bersangkutan juga tidak hadir saat Golkar dan partai koalisi mengantarkan paslon Azis Zaenal-Catur Sugeng ke KPU Jumat (23/9) lalu,

"Karena dari awalnya gerak-gerik beliau, kita membuktikan bahwa beliau tidak berada di pihak kita (Golkar). Partai memberikan sanksi pemberhentian dari jabatan sekretaris partai, karena beliau tidak sejalan dengan kebijakan partai dan Plt-nya Repol, SAg," terangnya.

Lebih lanjut Ahmad menegaskan, akan ada sanksi jika ada kader yang tidak patuh terhadap keputusan partai. "Semua kader yang tidak sejalan dengan keputusan partai harus diberikan sanksi. Kalau kita memang kader Partai Golkar, wajib kita dukung semua keputusannnya, itu baru namanya kader Golkar. Kalau tidak, tentu partai akan mengambil sikap," bebernya.

Dalam menentukan calon yang diusung dalam Pilkada, terangnya, Partai Golkar telah melakukan tahapan-tahapan dan itu sudah diplenokan. "Kita sudah merekomendasikan, siapa pun calon yang diputuskan DPP, wajib didukung kader," tegasnya lagi.

Terkait adanya komentar Eka Sumahamid yang mengaku mengundurkan diri dari Partai Golkar, pria yang akrab disapa Ongah ini enggan berkomentar lebih jauh.

"Sampai saat ini kantor belum menerima sepucuk surat (pemunduran diri, red) dari beliau," terang Fikri. Seperti dirilis sebelumnya, isu perpecahan di kalangan kader Partai Golkar Kampar, telah sempat mengemuka sejak beberapa waktu lalu.

Selain Eka Sumahamid yang disebut-sebut sebagai pendukungan pasangan Ardo-Khairuddin, rumor menyebutkan masih ada kader Golkar Kampar yang juga mendukung calon lainnya.

Kelompok ini adalah kader Golkar Kampar yang mendukung pasangan calon Zulher-Dasril. Kader Golkar Kampar yang disebut-sebut mendukung Zulher yang merupakan kader murni Golkar, dikomandoi Alfan Khairi. Bahkan kelompok Alfan juga telah menggelar aksi protes ke DPP Golkar di Jakarta, Sabtu (10/9) lalu.

Sebelumnya, Ahmad Fikri sempat membantah isu perpecahan itu, Menurutnya, tidak ada perpecahan di kalangan internal kader Partai Golkar Kampar, menyusul keputusan DPP Golkar yang menjatuhkan pilihan kepada pasangan Azis Zainal-Catur Sugeng. Dikatakannya, seluruh kader Golkar Kampar solid untuk mendukung keputusan tersebut. (ari)