Berburu dengan Elang, Perburuan Yang Hampir Punah

Berburu dengan Elang, Perburuan Yang Hampir Punah

BAYAN OLGII (RIAUMANDIRI.co) - Tiap suku di dunia punya cara berburu masing-masing. Di Mongolia, terdapat tradisi berburu yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun silam. Berburu dengan elang!

Berburu dengan elang itu dilakukan oleh Suku Kazakh yang mendiami Pegunungan Altai, Provinsi Bayan Olgii di Mongolia. Situs BBC Travel seperti dilihat, Rabu (28/9/2016) mengunkap tradisi berburu Suku Kazakh tersebut yang sudah dilakukn sejak 6.000 tahun lalu. Hingga kini masih dipertahankan, tapi juga dinilai hampir punah. Tinggal 250 orang yang melakukannya.

Tradisi berburu elang yang dilakukan oleh Suku Kazakh itu bernama berkutchi. Para pria Suku Kazakh sejak masih muda sudah menjadi pawang bagi burung elang yang juga usianya masih muda. Mereka akan melatih burung elangnya untuk berburu, sekaligus membangun ikatan batin.

Seiring berjalannya waktu, sang pria dan elang yang sudah dewasa dan matang akan siap maju ke medan perburuan. Elang akan mengambil ancang-ancang dari tangan pawangnya, lalu meluncur untuk menangkap mangsa.

Mangsa yang dikejar adalah rubah yang bulunya dipakai untuk menghangatkan badan, marmut, burung hantu hingga serigala. Tentu saja mangsa yang ditangkap adalah untuk makanan Suku Kazakh, untuk kelangsungan hidup.

Burung elang yang dilatih Suku Kazakh ternyata bukanlah yang jantan, melainkan yang betina. Ternyata, elang betina dinilai sebagai pemburu yang agresif dan badannya lebih berat dibanding elang jantan.

Waktu pelatihan antara pawang dan elang pun tidaklah sebentar. Perlu waktu bertahun-tahun, agar si elang dapat patuh, jinak dan berburu dengan tepat. Menariknya, elang yang digunakan untuk berburu ujung-ujungnya akan dilepas ke alam liar setelah 'mengabdi' selama 10 tahun. Bagi Suku Kazakh, itu adalah suatu penghormatan bagi burung elang.

Bagi traveler yang melancong ke Pegunungan Altai Bayan Olgii, silakan melihat Suku Kazakh dengan burung elangnya dari dekat. Mereka terlihat gahar dan gagah, dengan kostum dan tampilan burung elang yang besar. Namun sayang, tradisi ini mulai ditinggalkan oleh generasi-generasi muda Suku Kazakh yang memilih hidup di wilayah perkotaan.

"Elang adalah sayap dari orang-orang Kazakh," begitu kepercayaan orang setempat.(dtk/ivn)