Akibat PETI, Masyarakat Berhenti Langganan PAM

Akibat PETI, Masyarakat Berhenti Langganan PAM

TELUK KUANTAN (HR)-Maraknya PETI sangat berpengaruh terhadap pelanggan PAM. Masyarakat takut dengan kandungan logam, terutama air raksa yang digunakan penambang untuk mencuci emas.

Hal ini diakui Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Fahrudin, Kamis (12/2). Akibat dari pencemaran sungai, banyak masyarakat yang berhenti berlangganan air bersih.

"Untuk saat ini, umumnya air bersih diambil dari Sungai Kuantan. Sejak tahun 2014, banyak pelanggan yang berhenti," ujar Fahrudi.

Padahal, CTKR semaksimal mungkin menjaga kebersihan air. Ia tak menapik, adanya kandungan logam dalam air tersebut, namun masih bisa digunakan masyarakat.

"Air masih bisa digunakan untuk mencuci, mandi dan masak, tidak terlalu berbahaya," ujarnya. CKTR selalu melakukan uji sampel setiap tiga bulan memantau kadar logam.

"Sebetulnya, yang lebih berbahaya di Logas, kandungan logam berat sangat berbahaya. .
"Kalau di Pangean, PAB-nya berasal dari bendungan Pauh Pangean, ini normal dan tak ada gangguan," lanjut dia.

Fahrudin  mengatakan, tahun 2015 pihaknya dibabankan PAD sebesar Rp750 juta. Ia optimis, beban tersebut dapat dicapai dengan berbagai cara. Diantaranya, meningkatkan pelanggan dan menaikkan harga.

"Kalau nasional, harganya sudah mencapai Rp2500, kalau kita masih Rp1200. Idealnya harus bisa mencapai Rp2000," ujar Paka. (mg2)