Pemanfaatan Sumber Daya Perairan di Riau Belum Maksimal

Pemanfaatan Sumber Daya Perairan di Riau Belum Maksimal

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Isu kurang maksimalnya pemanfaatan Sumber Daya Perairan yang ada di Riau, menjadi salah satu pokok pembahasan dalam acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Riau, bersempena dengan HUT ke-54 yang digelar di Hotel Premiere Pekanbaru, Senin (26/9).

Dalam seminar tersebut turut menghadirkan tiga orang pemateri, di antaranya Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Prof Dr Ir Achmad Purnomo, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Dr Ir Ocky Karna Radjasa, dan Dosen FPK UR Dr Rahman Karnila. Serta Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Thamrin MSc, Forum Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Indonesia, serta undangan lainnya.

Selain melakukan pembahasan sumber daya perairan, Seminar Nasional dan Expo ini merupakan kerjasama antara FPK UR bekerjasama dengan Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Dikatakan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Bintal Amin, isu pemanfaatan sumber daya perairan ini,

Pemanfaatan memiliki potensi yang sangat besar bagi Indonesia. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan teringrasi agar bisa dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

Untuk itu, dengan tema Pengelolaan sumber daya perairan berkelanjutan menuju masa depan bangsa Indonesia yang sejahtera. Diharapkan semua stakeholder terkait bisa memanfaatkan potensi yang ada, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakattkan riset-riset yang ada, dan juga yang terbaru. Apalagi saat ini jumlah penelitian dan seminar sudah mulai berkurang, khususnya terkait perikanan dan kelautan.

Selain itu juga diharapkan dalam kegiatan seminar ini, bisa memberikan implementasi terkait tiga pilar Perguruan Tinggi, Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa. Seluruh dosen atau pendidik serta orang- orang yang terlibat dalam proses pembelajaran civitas akademika memiliki tanggung jawab yang sama, Tambah Bintal.

Sementara itu, Thamrin menambahkan, bahwa penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sangat penting bagi kemajuan Perguruan Tinggi, kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara. Dari penelitian dan pengembangan tersebut, maka mahasiswa harus mampu mengembangkan ilmu dan teknologi.

"Mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam mejalankan perannya sebagai agent of change. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dan pengembangan ini dalam suatu proses pembelajaran untuk memporoleh suatu perubahan-perubahan yang akan membawa Indonesia kearah yang lebih maju dan terdepan,” tutup Thamrin. (nie)