Pasca ambruknya Pasar Selodang Kelapa

Komisi B DPRD Riau Sepakat Bangun Kembali

Komisi B DPRD Riau Sepakat Bangun Kembali

TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co)-Pasar Selodang Kelapa atau yang pasar yang akrab di sebut Pasar Terapung oleh masyarakat Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, yang  pada tanggal 27 April 2016 lalu ambruk mendapat kunjungan anggota Komisi B DPRD dan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Riau. Kamis (15/9) sore.


Dalam kunjungan kerjanya tersebut legislatif dan Pemerintah Provinsi Riau tersebut didampingi langsung Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan dan sejumlah pejabat terkait lainnya.


Ketua Komisi B DPRD provinsi Riau Marwan Yohanis mengatakan, sebagai satu diantara mitra kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan, ambruknya pasar ini tentu menjadi perhatian bersama, sehingga pihaknya beserta pihak terkait turun langsung untuk meninjau kondisi pasar.



Menurut Marwan, melihat kondisi ini tentu tidak mungkin berdiam diri membiarkannya dibangun oleh APBD Kabupaten saja, karena tentu akan memakan waktu sangat lama.


Menyikapi hal tersebut, DPRD provinsi Riau khususnya Komisi B melakukan dengar pendapat dengan Disperindag Provinsi Riau dan Kabupaten Inhil bersama Bappeda dan dinas terkait lainnya.


“Dari hasil dengar pendapat itu, kita tindaklanjuti untuk meninjau kondisi sebenarnya seperti apa. Setelah melihat kondisi ini, kita bersepakat untuk membangun kembali,” jelas Marwan.


Lebih lanjut politisi Partai Gerindra ini mengatakan, perbaikan ini harus segera dilakukan mengingat untuk menyelamatkan jiwa yang ada di dalam yang sedang berusaha di dalam pasar.“Karena kalau ini kita biarkan terjadi ambruk, Ya tentu akan menjadi penyesalan kita semua,” ucapnya.
Sebagai langkah awal, Marwan menambahkan, pihaknya akan meminta dan mendorong pemerintah baik Kabupaten dan provinsi di bawah Mitra kerja Komisi B, untuk segera membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) menjelang dibangunnya kembali pasar selodang tersebut.


“Warga kita yang berusaha di dalam pasar itu, jangan sampai nanti sudah ada kejadian kita baru sibuk baru semua kebakaran jenggot. Nanti kita antisipasi mumpung masih ada waktu kita berharap sesegera mungkin ditampung,” imbuhnya.


Sementara itu, Bupati Inhil HM Wardan, menyambut baik kunjungan yang dilakukan Komisi B DPRD Riau dan Disperindag Riau yang sudah merealisasikan untuk meninjau secara langsung, setelah sebelumnya sudah dilaksanakan rapat dengar pendapat dengan SKPD terkait. “Alhamdulillah ini direspon, bagaimanakah disampaikan untuk menyelamatkan pasar ini, terutama pada bagian-bagian yang sangat memprihatinkan,” tukasnya.


Karena bila hanya mengandalkan APBD kabupaten saja mungkin 10 tahun baru akan terlaksana, untuk itu dengan adanya kunjungan ini, sangat diharapkan dapat terealisasi pembangunan pasar tersebut.


“Makanya kita mengadu ke provinsi, dan juga kita lihat kondisi keterbatasan, kita mencari lagi peluang-peluang untuk mendapatkan dana yang lain,” pungkasnya.
Diketahui, pasca ambruknya pasar terapung yang terletak di pinggiran sungai Indragiri, para pedangan masih tetap berjualan tanpa ada rasa ketakutan dengan terjadinya ambruk susulan yang menjadi resiko besar bagi para pedangan dan pembeli di pasar yang kini diberinama Selodang Kelapa oleh Bupati HM Wardan tersebut.(dan)