Pemko Bakal Tertibkan Aktivitas Bongkar Muat

Pemko Bakal Tertibkan Aktivitas Bongkar Muat

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pemko Pekanbaru berencana memindahkan aktivitas bongkar muat yang berlangsung di Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, dan pembongkaran di Jalan Ahmad Yani ke Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Rencana ini dilaksanakan usai  relokasi pedagang kaki lima di Jalan Teratai.

Keterangan ini disampaikan Asisten I Setdako Pekanbaru, Azwan, kepada wartawan di Kantor Walikota, Kamis (8/9). "Setelah persoalan relokasi pedagang Pasar Teratai selesai kita akan memindahakan aktivitas bongkar muat ke lahan Pemko di sekitar Terminal Bandar Raya Payung Sekaki.

Kita minta pedagang tidak melakukan bongkar muat lewat target yang ditetapkan, teloransi untuk melakukan bongkar muat itu mulai diatas pukul 00.00 WIB sampai Subuh. Jadi pukul 06.00 WIB, ruas Jalan Tuanku Tambusai, khususnya di dekat Pasar Cik Puan sudah bersih dari aktiVitas," kata Azwan.

Pemindahan sementara yang dimaksud menurut Azwan, sembari menunggu Pasar Induk yang akan dibangun Pemko bersama rekanan. Ditanya kapan pasti pemindahan akan dilakukan, Azwan menjawab, pihaknya akan menggelar rapat terlebih dahulu dengan seluruh anggota tim terdiri dari Dispas, Dishub, dan Satpol-PP.


"Sudah kita persiapkan jadwalnya dengan Satpol PP, Sebelum dipindahkan, kita akan lakukan sosialisasi dulu, kemudian kita berikan imbauan, kalau belum juga mau pindah, baru kita lakukan tindakan persuasif dan penertiban," katanya.

Seperti diketahui, untuk aktivitas bongkar muat barang kebutuhan pokok saat ini di Pekanbaru masih terlihat semrawut. Sejak tengah malam hingga dinihari di Pasar Pagi Arengka, di Jalan Tuanku tambusai, dan Jalan Ahmad Yani. Bongkar muat dilakukan tak terkoordinasi hingga mengganggu arus lalu lintas.

Persoalan itu juga memunculkan keresahan bagi pengguna jalan yang merasa terhambat padatnya aktivitas bongkar muat memakai jalan raya. Salah seorang warga ditemui di lokasi Jalan Nangka, Remon, mengaku kesal dengan aktivitas yang  menimbulkan kemacetan. "Setiap Subuh saya lewat tak pernah absen dari macet, apakah pejabat pemerintah tidak mengetahui kondisi, ini sudah berlangsung sejak lama," kesal Remon. (***)