Kebakaran Lahan tak Kunjung Reda

Giliran Warga Rohil Mengungsi

Giliran Warga Rohil Mengungsi

BAGANSIAPIAPI (RIAUMANDIRI.co) - Meski sempat diguyur hujan baru-baru ini, namun kebakaran hutan dan lahan di Riau masih saja berlanjut. Bahkan, belasan kepala keluarga di Rokan Hilir, terpaksa mengungsi ke tenda darurat, karena kebakaran lahan sudah merembet hingga pemukiman mereka. Kondisi ini sekaligus apa yang menimpa sejumlah warga dan pekerja di Rokan Hulu.

Giliran Sebelumnya, mereka juga terpaksa mengungsi ke tenda darurat, akibat hal yang sama. Ketika itu, kebakaran terjadi dalam areal yang dikelola PT Andika Andika Pratama Sawit Lestari.

Kondisi itu dialami oleh sedikitnya 14 Kepala Keluarga di Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir. 14 KK yang terdiri 40 jiwa tersebut, saat ini masih menginap di pondok dan tenda darurat.

Ketua Rukun Warga 02, Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Syafei, mengungkapkan, hingga saat ini kebakaran lahan di desa itu tak kunjung bisa dituntaskan. Warga akhirnya takut dan cemas sehingga akhirnya memilih mengungsi untuk mencari aman.

''Mereka mengungsi hampir selama seminggu. Semalam yang terakhir asap sudah berkurang karena hujan,'' ujar Syafei.

Dia menyebutkan, kebakaran tahun ini merupakan kebakaran lahan yang terbesar dibanding tahun lalu. Karena titik api sangat banyak sehingga warga kewalahan memadamkannya karena mesin pompa air terbatas.

''Hampir 100 hektare kebun warga ikut terbakar. Kami sudah tak tentu arah, lari ke sini, lari ke sana,'' imbuhnya.

Warga yang rumahnya terbakar, kata Syafei, berupaya mencari papan bekas untuk dijadikan tempat tinggal sementara.

Di tempat terpisah, warga bernama Sukarman menceritakan, saat kebakaran lahan berlangsung, api datang sangat cepat seperti angin puting beliung dengan tinggi hampir mencapai lima meter. Karena api sudah mendekat, harta bendanya tidak bisa diselamatkan.

''Kita terpaksa tidur di sini dengan kondisi apa adanya. Sudah seminggu tinggal dengan satu tempat tidur. Mau apa lagi," kata Sriyati, istri Sukarman yang kebunnya seluas tujuh hektare ikut menjadi korban kebakaran. (grc, sis)