2.679 Mahasiswa Unilak Ikuti Pamaba

2.679 Mahasiswa Unilak Ikuti Pamaba

PEKANBARU (RIAUMANDIRI,co) - Sebanyak 2.679 mahasiswa baru Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru mengikuti Pengenalan Akademik Kampus (Pamaba) Tahun Ajaran 2016/2017. Kegiatan tersebut diadakan di lapangan bola kaki Unilak, Sabtu (3/9), diawali dengan upacara disertai pemasangan almamater, dan penyematan tanda peserta secara simbolis.

Kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Rektor Unilak, Dr Hasnati, dilanjutkan dengan pelepasan balon ke udara didampingi Wakil Rektor I, II, dan III.

Menurut Rektor, sebagai kampus yang menanamkan nilai budaya Melayu dan menjadikan 7 Nilai Unilak sebagai panduan berperilaku, Unilak melarang keras dan memperingatkan kepada mahasiswa senior untuk tidak melakukan praktek perpeloncoan kepada mahasiswa baru.


"Sudah tiga tahun belakangan ini Unilak benar-benar mengawasi proses pengenalan akademik kampus, dilakukan untuk menghindari adanya perpeloncoan terhadap mahasiswa baru. Unilak adalah universitas yang berlandaskan budaya Melayu, 7 nilai panduan berperilaku yang dimaksud meliputi, relijius, jujur, visioner, bijaksana, disiplin, bermartabat, dan kerja sama," kata Hasnati.

Karena itulah, Hasnati menyebut, kegiatan orientasi mahasiswa harus benar-benar bersih dari kekerasan atau sering dikenal dengan perpeloncoan. Mahasiswa juga diimbau untuk selalu berkoordinasi dengan wakil rektor III yang dipercayakan kepada Dr.H.Eddy Asnawi, sebagai ketua Panitia Pelaksana Pamaba, terkait kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan didalamnya.

Dalam perkuliahan nanti, masih kata Rektor, seluruh mahasiswa baru harus memiliki kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (soft skills).

Selain tentang penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya (hard skills) yang didapat melalui proses perkuliahan belajar mengajar. Mengingat semakin ketatnya persaingan di era global, terlebih lagi dalam menghadapi AFTA dan MEA.

"Untuk dapat bersaing di era global seperti AFTA dan MEA, ilmu Pengetahuan dan gelar Kesarjanaan yang dimiliki masih belum cukup, namun juga harus di dukung dengan Soft Skill yang tidak akan didapat di bangku perkuliahan, dan dalam materi pembelajaran akan tetapi Soft Skill harus dibangun, dibentuk dan dilatih, agar menjadi budaya dalam kehidupan kepribadian para mahasiswa," kata Hasnati, menambahkan.

Pada kesempatan itu, sebagai upaya guna membangun motivasi kepada mahasiswa baru, panitia kegiatan menghadirkan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Republik Indonesia (DPD-RI), Abdul Gafar Usman.

Dalam pidato singkatnya dihadapan mahasiswa baru menyebut, tidak ada suatu hal yang mustahil, bila diiringi dengan giat berusaha. "Kepada seluruh mahasiswa, saya berpesan, jangan pantang menyerah, dan selalulah berpikiran positif serta melakukan hal- hal yang terbaik," pesan mantan Kakanwil Depag Riau ini. (her)