Anggota DPD RI Kunjungi Haluan Riau

Pariwisata Riau Harus Banyak Berbenah

Pariwisata Riau Harus Banyak Berbenah
PEKANBARU(HR)-Bumi Lancang Kuning tidak hanya memiliki kelebihan di sektor sumber daya alam berupa hasil bumi. Namun dari sisi pariwisata, Riau juga memiliki banyak keunggulan. Namun sayang, sejauh ini sektor tersebut belum tergarap dengan maksimal.
 
"Untuk sektor pariwisata, Riau masih harus banyak berbenah. Selama beberapa hari di sini, saya belum melihat ada cetak biru (blue print atau rencana global) untuk pengembangan pariwisata di sini," ujar senator DPD RI dari Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, saat berkunjung ke Haluan Riau, Selasa (9/12).
 
Kedatangan Arya yang juga Rektor Universitas Mahendradatta Bali ini, disambut Dewan Redaksi Haluan Riau H Djufri Hasan Basri, Pemimpin Redaksi Mohd Moralis, Pemimpin Perusahaan Ajiz Nurjaman, beserta jajaran redaksi dan bidang bisnis.
 
Sesuai daerah asalnya, Bali, Arya Wedakarna mengatakan, sejauh ini potensi wisata di Bali, telah tergarap dengan baik. Bahkan, kunjungan wisatawan mancanegara di pulau itu saat ini sudah mencapai 7 juta pengunjung per tahun. Dari sektor ini, Bali sudah menerima pendapatan yang lumayan.
 
Riau sendiri, tambahnya, sebenarnya memiliki potensi wisata yang luar biasa. Ia mencontohkan keberadaan sejumlah daerah tujuan seperti Candi Muara Takus di Kampar, Istana Siak di Siak, Gelombang Bono di Pelalawan dan destinasi lain yang tersebar di banyak kawasan di Riau. Termasuk keindahan alam.
 
Namun sejauh ini, ia menilai potensi itu belum tergarap secara maksimal. "Ini mungkin bisa jadi karena Riau masih memiliki sektor unggulan yang masih menghasilkan, seperti minyak bumi dan gas serta perkebunan," ujarnya.
 
Namun demikian Arya mengingatkan, sektor pertambangan suatu saat ini akan habis. Berbeda halnya dengan sektor pariwisata, yang tetap abadi jika dipelihara dengan baik.
 
Lebih lanjut, ia mencontohkan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, sepertu Dubay, Oman, Emirat Arab dan lain sebagainya. Saat ini, negara-negara tersebut terus menggiatkan sektor pariwisata dan saat ini sudah mulai tampak hasilnya.
 
"Mereka menyadari bahwa sumber pendapatan mereka selama ini yakni minyak bumi, suatu saat akan habis. Jadi mereka sudah mulai melirik pariwisata untuk dikembangkan. Hasilnya juga sudah mulai tampak. Pendapatan daerah bertambah dari sektor ini. Ini juga seharusnya menjadi perhatian Riau sejak sekarang," sarannya.
 
Perkuat Adat dan Budaya
 
Menurutnya, untuk mendukung sektor pariwisata, juga butuh budaya dan adat yang kuat di tengah-tengah masyarakat. Sebab, adat dan budaya juga menjadi ciri khas suatu daerah. Di Bali, tambahnya, budaya masyarakat juga ikut menambah daya tarik pariwisata. Masyarakat Bali masih tetap mempertahankan adat mereka, seperti mengenakan busana tradisional dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Termasuk kegiatan masyarakat lainnya, adat dan budaya masyarakat Bali masih bisa dilihat dengan jelas.
 
"Budaya Melayu merupakan adat yang kuat dan memiliki pengaruh di kawasan ASEAN. Ini bisa menjadi modal yang bagus untuk pengembangan pariwisata di Riau. Dalam hal ini, Riau bisa mengembangkan pariwisata religi, karena Melayu sangat kental dengan warna keislamannya," ujarnya.
 
Budaya juga memegang peranan kuat dalam menahan gempuran globalisasi. Bila budaya tidak diperkuat, jangan salah bila 10 atau 20 tahun yang akan datang, Riau akan dikuasai oleh orang luar seperti Jakarta, atau daerah luar.
 
"Seiring dengan perkembangan suatu daerah, tidak hanya kemajuan yang akan dirasakan. Namun gempuran dari sisi moral dan kebudayaan juga akan datang. Di sinilah perlunya kita memperkuat adat dan budaya di daerah," ingatnya.
 
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan pariwisata juga dibutuhkan pendidikan karakter untuk masyarakat.
"Bila pengunjung datang disambut senyuman ramah, maka pengunjung akan merasa nyaman. Tidak hanya itu, kondisi masyarakat yang damai juga akan sangat mendukung," ingatnya.
 
Sementara itu, Dewan Redaksi, DjJufri Hasan Basri, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. Menurutnya, sharing informasi dan ide, memang dibutuhkan untuk pembangunan. "Apa yang telah dilakukan masyarakat Bali dalam mendukung pariwisatanya, memang sudah terbukti. Masukan yang kami terima, juga akan sangat bermanfaat. Kami akan berupaya untuk menyampaikannya ke tengah masyarakat, karena memang itulah fungsi media massa. Semoga hal ini bisa menjadi masukan dan menambah spirit untuk pembangunan Riau ke depan," ujarnya.
 
Pertemuan kemarin diakhirnya dengan serah dan terima kenang-kenangan dari kedua belah pihak serta foto bersama. (Her).