Gugur Saat Tugas Karhutla

Wahyudi Dianugerahi Praka Anumerta

Wahyudi Dianugerahi Praka Anumerta

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Anggota TNI AD, Prajurit Satu (Pratu) Wahyudi, akhirnya menerima kenaikan pangkat anumerta Prajurit Kepala (Praka). Almarhum dinilai berjasa kepada negara, karena gugur saat melaksanakan tugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Jenazah almarhum sendiri telah diberangkatkan menuju kampung halamannya di Magetan, Jawa Timur, Rabu (24/8). Sesampainya di Magetan, almarhum langsung dikebumikan.


Perihal kenaikan pangkat anumerta itu disampaikan Komandan Wahyudi Korem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, Rabu (24/8).

"Praka Wahyudi gugur dalam tugas negara di Karhutla. Sehingga dianugerahi kenaikan pangkat Praka Anumerta. Kita berdoa, almarhum ditempatkan yang terbaik di sisi-Nya," kata Nurendi.

"Dengan adanya kenaikan pangkat tersebut, maka mulai hari ini Pratu Wahyudi menjadi Prajurit Kepala Wahyudi. Selain itu, negara juga mengizinkan agar jenazahnya dimakamkan di Makam Pahlawan," katanya.

Namun, sesuai koordinasi dengan keluarga di Magetan, kata Nurendi, pihak keluarga memohon agar jenazah dimakamkan di kampung halaman.
"Kita hormati permintaan itu," lanjut Danrem.

Meninggalnya Praka Anumerta Wahyudi Nurendi mengingatkan ke seluruh prajurit di Satgas Karlahut tetap tetap semangat.

"Kita tahu ini tugas berat dan penuh risiko. Namun kita punya tugas dari negara untuk melakukan pemadaman Karhutla," kata Nurendi.

Praka Wahyudi, bergabung di Satgas Karhutla sebelum 17 Agustus. Pada Kamis (18/8) dinyatakan hilang oleh tim di lapangan. Berbagai upaya pencarian telah dilakukan terhadap Praka Wahyudi yang bertugas di Den Rudal, di Dumai. Akhirnya pada Selasa (23/4) siang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh luka bakar.

Belum Tahu Penyebab Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengatakan, pihaknya masih mencari informasi di lapangan mengenai penyebab utama wafatnya Pratu Wahyudi, prajurit TNI yang bertugas memadamkan api di Hutan Angker, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rohil, Riau.

"Belum (tahu penyebabnya). Kalau saya lihat foto-fotonya diketemukan di antara kebun sawit dan saya enggak lihat kebunnya terbakar. Saya masih minta informasi di lapangan persisnya karena apa. Apakah di lapangan asapnya atau betul karena terbakar. Itu saya masih tunggu datanya," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/8).

Jenazah Pratu Wahyudi sudah dikirim ke daerah asalnya, Magetan, Jawa Timur, dan telah dimakamkan siang ini. "Tadi kira-kira jam setengah satu lewat, tiba di Yogya kemudian dibawa ke Magetan dan dimakamkan," imbuhnya.

Namun begitu, Siti mengingatkan agar para petugas lapangan tak kendur semangatnya karena adanya rekan mereka yang wafat. Siti juga menyampaikan dukacita yang mendalam serta penghargaan atas kerja keras TNI dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Kita semua berterima kasih kepada jajaran TNI dan menyampaikan duka cita yang dalam. Terima kasih atas kerja keras dan harus tetap ada semangat di lapangan walaupun ada rekan yang gugur di dalam tugas," kata Siti. (dtc/ozc/ant)