Riau Menyapa Dunia Luncurkan Calender of Event Riau 2016

Riau Menyapa Dunia Luncurkan Calender of Event Riau 2016
PEKANBARU (Riaumandiri.co) - Riau memiliki segudang potensi pariwisata yang dapat dikembangkan menjadi salah satu sektor unggulan di Bumi Melayu Lancang Kuning. Potensi-potensi tersebut mulai dikemas dan dikelola secara apik dan sistematis untuk menarik wisatawan, baik lokal, nasional hingga internasional.
 
Berbekal semangat dan komitmen yang tinggi tersebut, Provinsi Riau terus mencarikan strategi-strategi untuk ''menjual" potensi destinasi wisata. Baik dengan menggandeng seluruh stakeholder terkait, pemasaran hingga promosi di berbagai sektor. Baik melalui media masa,  menggunakan media sosial dan tekhnologi terbaru lainnya.
 
Komitmen tersebut mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari swasta, Pemerintah Pusat juga memberikan suport positif atas langkah inovasi yang diterapkan Provinsi Riau.
 
Seperti melalui iven Riau Menyapa Dunia yang digelar di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat (27/5) malam. Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman hadir langsung dan secara  resmi meluncurkan Calender of Event Riau 2016 pada malam riau Menyapa Dunia tersebut.
 
Menteri Arief Yahya sangat menyambut baik adanya launching Calender of Event Riau 2016 ini. Menurutnya ini sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan wisata sebagai sektor andalan selain minyak sawit dan gas.
 
"Kita tentunya mengapresiasi langkah Riau mengembangkan potensi pariwisata. Ini termasuk mendukung adanya program kami mendatangkan 12 juta wisman ke nusantara, dan kita beraharap segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan wisata di Riau, benar-benar digarap. Mulai dari infratuktur sampai promonya juga," terangnya.
 
Menurutnya, pemilihan satu destinasi wisata harus juga didukung dengan semua aspek. Termasuk infrastruktur, jarak dan ketiga Ivennya harus taraf internasional. Selain itu, tambah Arief, setiap provinsi hanya mendapat satu destinasi wisata saja yang untuk dijadikan ikon daerah.
 
"Pak Gubernur, ini ada lima yang bapak ajukan, tapi semua Provinsi hanya kita akomodir satu saja, contoh Sumatera Barat, mereka pilih Mandeh, Sumut pilih Danau Toba, jadi sekarang Riau pilih yang mana antara Bono, Pacu Jalur atau Tour de Siak, ini wajib pilih salah satu," urainya.
 
Hadir dalam acara tersebut Kadisprekraf Provinsi Riau, Fahmizal Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta, Doni Aprialdi dan sejumlah SKPD dan tamu undangan lainnya. Selain itu terlihat hadir, Bupati Kuansing H Sukarmis, Bupati Pelalawan HM Haris.
 
Tidak hanya itu tampak juga anggota DPD/DPR RI Abdul Ghafar Usman, Maimanah Umar dan Idris Laena beserta tamu antar negara yang diwakili para dubesnya. Seperti  Duta Besar Singapura, Thailand, Vietnam dan Kuwait dan pecinta seni dan pemerhati wisata di Riau.
 
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor pariwisata akan menjadi sektor unggulan di Riau. Untuk itu, pihaknya memberikan perhatian ekstra dalam memaksimalkan peran pengembangan destinasi wisata lokal.
 
Untuk mendukung target pariwisata nasional, Provinsi Riau setidaknya memiliki lima agenda atau kalender iven tetap. Hal itu didukung dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam, budaya dan wisata buatan.
 
Adapun kelima iven tersebut katanya, pertama adalah iven Pacu Jalur Kuansing, Festival Bakudo Bono Pelalawan, Tour de Siak, Pacu Jalur Kuansing, Bakar Tongkang, Gema Muaharam Indragiri Hilir dan Riau Marathon.
 
"Sektor pariwisata diharapkan menjadi unggulan di Riau. Maknya, lima kalender iven tahunan inilah yang akan kita kembangkan, selain beberapa potensi wisata lainya. Selain itu kita juga berencana akan membenahi beberapa insfratuktur khusunya jalan menuju beberapa objek wisata seperti ke Candi Muara Takus, beberapa Air Terjun, dan termasuk juga jalan menuju Bono Pelalawan," paparnya.
 
Pilihan Riau untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan, adalah sesuatu pilihan yang tepat dan cerdas. Dimana tanah lancang kuning itu sudah harus mencari alternatif ditengah fluktuatifnya sektor perkebunan dan migas.
 
"Jika kita masih mengandalkan pada minyak dan CPO yang selama ini menjadi andalan Riau, sudah tidak bisa dengan adanya kecenderungan penurunan. Sedangkan pariwisata pada tahun 2020 mendatang trendnya akan lebih naik dari pada sektor kebun dan migas," imbuhnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal mengatakan, Riau menyapa dunia merupakan wujud konkrit dalam mengembangkan sektor pariwisata. Hal itu juga menjadi bukti dukungan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata RI.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan promosi pariwisata Riau lebih luas lagi. Baik di tingkat nasional dan internasional dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait.
 
Disebutkannya, selain lima iven wisata tersebut, Provinsi Riau juga memiliki segudang daya tarik wisata yang patut untuk dikunjungi di antaranya. Seperti candi Muara Takus yang terletak di Desa Muara Takus, Istana Siak, pesona air terjun serta beberapa lokasi perbelanjaan yang menarik turis mancanegara. Seperti Pasar Bawah yang kerap dikunjungi turis asing.
 
Untuk itu, ia mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dan bekerja sama menggaungkan potensi pariwisata di Riau. Sehingga semangat Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan dapat tercapai secara maksimal.
 
Pawai Budaya Melayu Bakal Masuk Kalender Nasional
 
Pawai Budaya Melayu mendapat perhatian khusus dari Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Ia akan mempertimbangkan kegiatan pawai ini masuk kalender wisata Nasional sehingga bisa masuk dalam salah satu upaya Pemprov Riau meningkatkan Pariwisata Riau.
 
"Kegiatan pawai ini akan dievaluasi dan saya sudah sampaikan ke panitia dan Dinas, tidak tertutup kemungkinan ke depan kami jadikan pawai budaya ini seperti Jember Festival," ungkap Gubernur.
 
Dalam kegiatan Pawai Budaya Melayu itu, melibatkan ribuan warga perwakilan 12 kabupaten dan kota serta instansi untuk menampilkan kesenian, budaya dan unggulan masing-masing perwakilan. Termasuk seluruh SKPD menampilkan mobil hias yang bernuansa budaya melayu, begitu juga peserta yang ikut pawai ini menggunakan baju melayu.
 
Gubernur mengapresiasi seluruh peserta sehingga kegiatan Pawai Budaya Melayu terlaksana dengan baik dan lancar. Menurutnya,  dalam kegiatan ini panitia sengaja mengangkat kebudayaan melayu yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Riau.
 
Pawai Budaya yang di gelar di jalan Diponegoro, dan melewati jalan Sudirman hingga mencapai Purna MTQ, menampilkan budaya daerah kabupaten Kota dengan menampilkan pakaian adat dan adat istiadat masing-masing daerah.
 
"Melalui pawai budaya ini kita melestarikan khasanah budaya yang ada dengan keragaman kemelayuan di 12 kabupaten kota, sebagaimana Riau The Homeland Of Melayu dengan pariwisata berbasis budaya," sebut Andi Rachman.(adv)