Kebakaran di TNTN Diduga Disengaja

Titik Api Marak, Kadishut Riau Jalan-jalan ke Afrika

Titik Api Marak, Kadishut Riau Jalan-jalan ke Afrika

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Di saat tim Satgas Karhutla berjibaku memadamkan api tanpa kenal waktu, kabar tak sedap beredar tentang Kepala Dinas Kehutanan Riau, Fadrizal Labay. Ia pergi jalan-jalan ke Afrika.

Meski demikian, Gubri Arsyadjuliandi Rachman mengaku tak mempermasalahkannya. Menurutnya, Fadrizal telah meminta izin kepadanya untuk mengikuti kegiatan di Afrika.

"Dia diundang dan dibiayai salah satu organisasi. Di sana membahas tentang gambut. Tapi sebelum diizinkan, saya lebih dahulu menanyakan serapan anggarannya, dan memang sudah di atas rata-rata.

Titik Jadi diperbolehkan pergi, tapi harus pulang," terang Gubri, Jumat (19/8). Ketika disinggung tentang kepergian Fadrizal yang terkesan tidak tepat, karena dilakukan saat pemadaman api sedang giat-giat dilaksanakan, Gubri mengatakan hal itu bisa dimaklumi.

"Di kehutanan itu kan bukan Pak Labay sendiri, ada polisi kehutanannya, ada PPNS nya, ya kan. Nah ini kan urusannya urusan gambut juga," terang Gubri.

Diduga Disengaja Terpisah, terkait Karhutla yang terjadi di kawasan Tesso Nilo, tepatnya di Desa Lubuk Kembang Bunga,  Kecamatan Ukui, Pelalawan, pada Kamis (18/8) kemarin, Kepala Tata Usaha Balai TNTN M Hutomo, menilai, ada indikasi kebakaran itu sengaja dilakukan pihak tak bertanggung jawab. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.

Dugaan M Hutomo bukan tanpa alasan. Dikatakannya, areal yang terbakar tersebut merupakan lokasi yang accessable, artinya setiap orang keluar masuk melintasi.

Sementara dari informasi yang diperoleh, kawasan itu merupakan tempat penangkaran gajah dan sempat diklaim sebagai milik warga. Namun, pihak TNTN tidak mau menyerahkan mengingat fungsi vital dari lokasi ini.

"Masih belum diketahui (pelaku pembakaran). Karena lokasi ini memang accessable. Penyidik kita (Balai TNTN,red) akan menyelidik sumber api," kata Hutomo.

Lebih lanjut, M Hutomo mengatakan kalau kawasan yang sempat mengalami kebakaran hebat, sudah dapat dikendalikan. Saat ini, tim tengah melakukan mopping up atau mensterilkan bekas areal yang terbakar.

Sementara itu, Dansatgas Karhutla Riau Brigjen TNI Nurendi mengatakan, pihaknya telah menambah pasukan untuk membantu pamadaman api di kawasan itu.

"Dengan jumlah personil yang hanya 40 orang dengan luasnya yang mencapai 81 ribu hektare, maka TNTN kita bantu baik dari Polri, TNI, akan ada tim yustisi gabungan yang menjadi kewenangan Pemerintah daerah. Untuk menertipkan area TNTN," tegas Danrem.

Sementara itu, untuk hotspot diwilayah Riau masih terbanyak untuk wilayah Sumatra, yakni sebanyak 29 titik. Di Kabupaten Rokan Hilir terbanyak 14 titik, Dumai 7 titik, Bengkalis 6, Rohul 1 titik dan Inhil 1 titik. Sedangkan untuk wilayah Sumatra, Sumsel 15 titik, Sumut 7 titik, Sumbar 5 titik, Lampung 4 titik dan Aceh 1 titik. (dod, nur)