Tersandung Visa, 7JCH Batal Berangkat

Tersandung Visa, 7JCH Batal Berangkat

BENGKALIS (riaumandiri.co)-Tujuh orang jamaah calon haji asal Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir, yang tergabung dalam Kelompok Terbang 10 Embarkasi Batam, terpaksa harus ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Mereka tersandung masalah visa yang belum tuntas.

Tersandung Padahal sesuai jadwal, seharusnya mereka sudah diberangkatkan ke Tanah Suci pada Kamis (18/8) kemarin.

“Total JCH asal Bengkalis yang tergabung di Kloter 10 Embarkasi Batam ada 28 orang. Namun sampai pukul 09.30 WIB, yang bisa diberangkatkan sebanyak 24 orang. Dua JCH tak bisa berangkat karena tak dapat visa. Karena mereka tak bisa berangkat, dua anggota keluarga yang lain juga ikut menunda keberangkatan ke Madinah," terang Kabag Kesra Bengkalis, Eri Kusuma Pribadi, Kamis kemarin. Selain empat JCH Bengkalis, nasib serupa juga dialami tiga JCH asal Rokan Hilir. Karena tersandung visa, keberangkatan mereka terpaksa ditunda.

Dikatakan, keempat JCH tersebut adalah pasangan suami isteri Fahrudin bin Rusli Yunus dan Merinawati binti M Kantan asal Kecamatan Siak Kecil. Kemudian pasangan Syaifurrahman bin Yasir Husin dan Samini binti Samsi Abdullah asal Kecamatan Mandau.

Namun demikian, Eri mengatakan, meski sempat terkendala, namun saat ini sudah tidak ada lagi permasalahan. Karena pada hari Kamis kemarin juga, pengurusan visa ketujuh JCH tersebut sudah selesai.

Namun karena JCH lain sudah terlebih dahulu diberangkatkan, mereka akan diberangkatkan lagi pada pada 27 Agustus mendatang, yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Batam.

Sebelumnya, kendala serupa juga pernah dialami JCH Bengkalis lainnya, yang tergabung dalam Kloter 4. Mereka adalah pasangan M Nasir bin Abdul Hamid dan Firmaliza binti Nawawi Hasan, pasangan Rosdiana binti Ebol Aziz dan Alex Darros bin Darwis. Mereka akhirnya diberangkatkan pada Kamis kemarin tergabung dengan rombongan Kloter 10.

Sementara itu, tentang perkembangan JCH Kabupaten Bengkalis kloter 4 di Madinah, berdasarkan informasi Ketua Petugas Haji Indonesia Kabupaten Bengkalis, Jumari, saat telah dilakukan manasik haji pra ke Makkah. Dikatakan, secara keseluruhan kondisi JCH di Madinah dalam kondisi sehat. Meskipun ada gangguan kesehatan, sifatnya sakit biasa yang bisa diatasi langsung oleh petugas kesehatan.  Rata-rata penyakit yang dialami oleh JCH di antaranya, demam, pilek, batuk dan penyakit pembawaan dari tanah air berupa, darah tinggi maupun gula darah.

Waspada Mers dan Cuaca Ekstrim Dari Pekanbaru, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Syafril, mengatakan pihaknya telah mengingatkan para JCH Riau untuk menjaga kesehatan, terutama memperbanyak minum air. Hal ini sangat penting dalam menghadapi cuaca panas ekstrim yang mencapai 52 derajat celcius.

"Cuaca di Tanah Suci sekarang sangat panas, kita sudah mengimbau agar jamaah memperbanyak minum air putih, dan buah-buahan. Apalagi dengan jarak tempuh penginapan jamaah kita jauh, perlu menjaga kesehatan," ujarnya.

Selain cuaca yang ekstrim, yang perlu dijaga selama berada di tanah suci yakni dengan menghindari hewan khas tanah Arab, Unta. Hewan ini diduga salah satu penyebat penyakit yang selama ini melanda Timur Tengah, Middle East Respiratory Syndrome (Mers Corv).

"Virus mers ini mungkin tidak asing lagi di wilayah Timur Tengah, kalau bisa hindari hewan Unta, selain itu jika ada yang sering batuk-batuk juga dihindari. Penyakit ini yang mengganggu pernapasan, obatnya belum ditemukan," jelas Andra.

Andra yang juga masuk dalam tim Kesehatan Haji Riau ini menambahkan selama pelaksanana Haji pihaknya membawa sebanyak 9 Dokter, dan 18 perawat yang akan melayani kesehatan jamaah. Selain dari tim kesehatan yang ada di Arab Saudi, sebanyak 5 tenaga kesehatan.

"Tim kesehatan kita juga sudah siap membantu jamaah selama di Makkah. Memang pada intinya bagi seluruh jamaah kita bisa menjaga kesehatan, dan bisa berkonsultasi dengan tim kesehatan," kata Andra.

Sementara itu, dari KKP Riau, Budi Hidayat, menjelaskan bahwa untuk seluruh calon jamaah haji telah diberikan vaksi maningitis sebelum berangkat ke Tanah Suci. Vaksin ini berguna untuk menjaga kesehatan jemaah selama berada di Mekah.

"Seluruh jamaah kita diwajibkan diberi vaksin. Jika tidak maka jamaah kita tidak diperbolehkan masuk Arab Saudi. Ini sudah ketentuan untuk seluruh jamaah," jelasnya. (man, nur)