Medali Emas Tontowi/Liliyana Kado Manis untuk Indonesia

Medali Emas Tontowi/Liliyana Kado Manis untuk Indonesia
JAKARTA (Riaumandiri.co) - Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menunaikan tugas mereka dengan sangat baik di Olimpiade Rio 2016. Mereka merebut medali emas setelah menumbangkan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua game langsung 21-14, 21-12 pada partai final.
 
Kemenangan Tontowi/Liliyana sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-71 Republik Indonesia. Sebelumnya bulutangkis sudah menyumbang enam medali emas untuk Indonesia di ajang yang sama. Dimulai dari Susy Susanti dan Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004, dan terakhir Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008.
 
Namun, pada Olimpiade London 2012, Indonesia tidak mampu menyumbangkan medali dari cabang olahraga ini. Lantaran Tontowi/Liliyana terhenti di semifinal dan kalah pada perebutan medali perunggu dari pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
 
Kekalahan tersebut memupuskan harapan Indonesia untuk meneruskan tradisi emas bulutangkis di Olimpiade. Sejak tahun 1992 hingga 2008, atlet bulutangkis selalu rutin menyumbang medali emas. Namun tradisi tersebut putus di tahun 2012.
 
"Saya lega, bangga, senang. Karena Indonesia biasanya tradisi emas, tapi kemarin di Olimpiade London 2012 kami berhutang bawa medali. Sekarang langsung kami bayar hutangnya. Senang sekali," kata Liliyana, seperti dikutip dari lama resmi PBSI, Kamis (18/8/2016).
 
"Saya nggak bisa berkata-kata. Luar biasa rasanya. Ini saya persembahkan untuk hari kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Tontowi.
 
Pasangan Tontowi/Liliyana dibentuk sejak 2011. Saat itu mereka dipersiapkan untuk menghadapi Olimpiade London 2012. (ant)