Ikan Diduga Mengandung Bahan Pengawet

Ratusan Santri Ponpes Al Majidiyah Keracunan

Ratusan Santri Ponpes Al Majidiyah Keracunan

BAGANBATU (riaumandiri.co)-Ratusan santri Pondok Pesantren Almajidiyah Bagan Batu, Rokan Hilir, terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis. Hal itu setelah mereka mengalami mual dan muntah-muntah, diduga akibat keracunan makanan yang disediakan di dapur umum pondok pesantren tersebut.

Ratusan Dugaan sementara, hal itu disebabkan lauk berupa ikan tongkol yang disediakan di dapur umum. Hingga Rabu (17/8) kemarin, kebanyakan santri sudah kembali pulih, meski masih ada yang menjalani perawatan.

Pihak Ponpes Almajidiyah menyebutkan, sebagian santri dan guru sudah mulai merasakan pusing, mual dan muntah sejak sore hari, usai makan siang Selasa (16/8). namun tidak ada yang melaporkan hal itu kepada pengelola pondok.

“Pada sore itu sebenarnya sudah ada santri dan guru yang muntah, mual dan pusing setelah makan siang dengan lauk ikan tongkol dan sayur. Beberapa guru ada yang langsung berobat, mereka pikir masuk angin biasa dan mereka tidak ada yang melaporkan,” terang H Bachid Majid, selaku pendiri Ponpes Almajidiyah.

Ditambahkannya, hal serupa kembali terjadi pada malam hari, sehabis Magrib. Ketika itu, lauk yang disajikan masih yang sama. Tiba-tiba saja, sebagian besar santri dan santriwati merasakan pusing, mual dan muntah-muntah.

Melihat kondisi itu, pihaknya langsung membawa para santri ke rumah sakit dan Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Selain itu, kejadian itu juga langsung dilaporkan ke Mapolsek Bagan Sinembah.

“Kita belum tahu pasti apa penyebabnya. Namun diduga dari salah satu makanan yang dihidangkan. Semua sampel makanan sudah diambil pihak Kepolisian," terangnya.

Menurut H Bachid, kejadian seperti ini baru yang pertama kali terjadi sejak ponpes itu berdiri puluhan tahun lalu. "Kita sudah biasa memasak lauk ikan tongkol dan lainnya. Mungkini ini cobaan bagi kami dan para santri," ujarnya lagi.

Tak Makan Banyak Sementara itu, ada juga beberapa santri yang tidak mengalami keracunan makanan. Mereka mengaku sempat mencicipi lauk ikan tongkol tersebut saat makan siang. Namun setelah merasakan adanya yang lain pada menu ikan tongkol tersebut, mereka pun tidak lagi memakannya.

"Kami makan sedikit ikan tongkolnya, karena terasa gatal di bibir. Jadi kami tak memakannya lagi,” ujar salah seorang santri, Agung, yang diamini rekan-rekannya Ari,Lianggi, Enggi dan lainnya.

Sementara itu,Kepala Puskesmas Baganbatu, dr Josafat mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, diduga lauk ikan tongkol yang dikonsumsi para santri, mengandung bahan pengawet. Namun apa jenis pasti bahan pengawet tersebut, pihaknya belum bisa memastikan dan harus melalui uji laboratorium BPOM.

"Belum bisa dipastikan apakah keracunan ini berasal dari ikan tongkol, nasi atau sayurnya, kita menunggu hasil laboratorium BPOM dulu," terangnya.

Hingga Rabu (17/8/16) masih ada santri yang dirawat di Puskesmas Bagan Batu,namun sebagian besar para santri yang sudah pulih diperbolehkan pulang pada malam itu juga. Ada yang dijemput para orangtua dan ada yang kembali lagi ke pondok pesantren.

Sementara Kapolres Rokan Hilir AKBP Henry Posma Lubis saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Bagan Sinembah AKP Eka Ariandy Putra SH didampingi Kanit Reskrim AKP Edward Pardosi, membenarkan hal tersebut. Dikatakan,pihaknya sudah mengambil sampel makanan sudah diambil untuk dilakukan uji laboratorium di BPOM. (jon)