Meranti

Empat Rumah Warga Desa Kudap, Habis Dilahap si Jago Merah

Empat Rumah Warga Desa Kudap, Habis Dilahap si Jago Merah

TASIK PUTRIPUYU (riaumandiri.co) - Memasuki musim kering di Kepulauan Meranti, empat rumah warga dan satu kios rata dengan tanah, akibat amukan si jago merah yang terjadi ,Minggu (14/8) malam di Desa Kudap-Kecamatan Tasik Putri Puyu.

Camat Tasik Putripuyu Fakhrurozi kepada wartawan menerangkan 4 rumah milik warganya di Desa Kudap mengalami bencana. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, kerugaian material ditaksir  puluhan juta rupiah.


“Kita sudah lakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan instansi terkait untuk dapat membantu para korban, untuk sementara ini korban diungsikan ke rumah sanak famili menjelang mendapatkan pemukiman baru nantinya,” jelas Fakhrurozi.


Camat menerangkan, api dalam waktu singkat telah melalap dan meluluhlantakkan seluruh bangunan yang ada. Apalagi, bangunan tersebut seluruhnya terbuat dari bahan kayu. Situasi musim kering yang mulai terjadi di Kepulauan Meranti saat ini, sangat mendukung terjadinya kebakaran tersebut. Api mulai terlihat sejak pukul 21.30 WIB.



"Dan baru bisa dikendalikan lebih kurang satu jam kemudian. Masyarakat sekitar secara spontan memberikan pertolongan, tapi dasar bangunan terbuat dari kayu membuat api leluasa menghanguskannya. Dari kejadian tersebut seluruh peralatan rumah tangga dan perabot yang ada ludes terbakar. Warga yang kehilangan rumah dan kios tersebut bernama Senah kemudian rumah milik Ikban, Cingkiong dan Cuan,”," papar Fakhrurozi.


Untuk itu, Camat meminta kepada seluruh masyarakat Kecamatan Tasikputri Puyu untuk waspada dan agar lebih berhati-hati terhadap api. Apalagi, saat ini memasuki musim kemarau , masyarakat harus lebih ekstra hati-hati menjaga lingkungannya. Begitu juga terhadap lahan dan hutan sekitar desa agar sama-sama mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran.


"Mari kita sama-sama menjaga, agar wilayah kita bebas dari musibah kebakaran hutan dan lahan tahun ini,”pungkas Fakharurozi.***